B^b 18√You have become the reason

6.4K 72 2
                                    

"Mau pergi ke mana, sudah siap-siap?" tanya Lian yang melihat Hanna keluar dari kamar dengan pakaian rapih di hari Sabtu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau pergi ke mana, sudah siap-siap?" tanya Lian yang melihat Hanna keluar dari kamar dengan pakaian rapih di hari Sabtu.

"Bertemu dengan klien, kamu tidak akan pergi ke acara keluarga kan?" tanya Hanna seraya duduk di kursi meja makan.

"Apa, klien?"

"Iya, why?"

"What's do you mind?"

"Loh, aku mau bekerja."

"Hanna, jangan harap kamu bisa seenaknya ya."

"Seenaknya apa?"

"Selama kamu masih di rumah ini, jangan pernah menerima klien! Paham?" tegas Lian dengan urat leher yang menegang, membuat Hanna melihat wajah Lian yang tengah bersemu merah.

Gadis itu mengangkat alisnya lalu bertanya, "Kenapa memangnya?"

"Your mine! Selama ada di sini, your be mine!"

"Uh, really? Oke, agree." Hanna tersenyum senang lantas mencium bibir Lian.

Lian seketika terdiam tanpa berkedip, setelahnya dia juga melihat ke arah bibi yang sudah berbalik badan melihat adegan yang dibuat oleh Hanna.

"You're a crazy girl!"

"And, i love you." Hanna langsung duduk di pangkuan Lian, merangkul Lian dengan manja. Namun, Lian langsung berdiri dan membuat Hanna jatuh ke lantai.

"Aww!"

"Nona!" teriak bibi yang melihat Hanna terjatuh, dia langsung berlari dan membantu Hanna berdiri. Sedangkan Lian hanya melihat dalam diam, tanpa melakukan apapun.

"You're a crazy man!" geram Hanna seraya memukul dada Lian dengan tangannya.

"Shh aww, makasih bibi."

"Iya, Non."

Bibi dengan ragu-ragu pergi dari sisi Hanna, melihat dua majikannya yang saling menatap tajam.

"Tidak mau minta maaf?! Dasar, laki-laki tidak bertanggung jawab!" bentak Hanna sembari mengusap sikutnya dan pergi dari hadapan Lian.

Hanna pergi ke luar rumah, mengendarai mobilnya entah ke mana. Lain hal dengan Lian yang masih terdiam di tempatnya, kembali duduk di kursi dan meminum kopi.

"Tuan, tidak mau menyusul Nona Hanna?"

"Dia datang tanpa diundang, jadi untuk apa saya mengejarnya? Syukur dia pergi sendiri."

💋💋💋

"Dasar, Lian nyebelin! Arghhh!" kesal Hanna melampiaskannya pada stir mobil.

Mood Hanna hancur berantakan, entah kenapa sekarang dirinya begitu perasa dan baperan. Kemungkinan besar karena hormonnya yang tidak stabil.

Dia berhenti di sebuah mall besar, ingin melegakan hatinya dengan pergi belanja atau sekarang melihat-lihat barang untuk suatu acara yang sangat penting dalam waktu dekat ini.

KUPU-KUPUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang