Maaf ya buat yang udah nunggu Jio. Sabrrr yaa, aku lagi kehilangan feelnya. Malah Nawa aku garap udah sampai part 25 wkwk, maaf maaf aku usahakan agar feelnya kembali lagi. Maaf ya gengss..Tepat subuh tadi, pasangan suami istri Siska dan Caturangga sampai dirumah setelah dari Negri Singa tsb. Keadaan masih sepi dan bisa ditebak kalau anak anak juga masih tertidur.
"Mas, kamu mau libur dulu apa langsung ke kantor nanti.?" Tanya Siska, ia menguncir rambut pendeknya dan mulai menata pakaian yang bersih ke tempat semula. Perkara kamar memang ia bisa urus sendiri kecuali kalau memang kepepet lagi ada urusan diluar negeri dengan suami nya.
"Aku ambil cuti sehari mi, mau tidur. Capeknya belom hilang." Caturangga menjawab dengan ia memeluk sang istri yang tengah menata pakaian dari belakang.
Siska memutar bola mata nya malas, suaminya memang suka begini. Katanya sih kalau memeluk seseorang yang spesial membuat lelahnya perlahan mereda. Hilangnya lelah dan bertambahnya energi. Padahal mah abis ini pasti ngebo seharian kalau ngga di recokin Jio.
"Bentar ih mas, aku mau nata ini dulu. Nih lihat, pasti kamu kan, ambil kaos tuh diangkat atasnya, jangan asal di tarik. Jadi ga rapi lagi ih." Gerutu Siska, ia mengambil dan mengeluarkan semua pakaiannya lalu menata kembali untuk dimasukkan ke lemari lagi supaya lebih rapi.
Caturangga menghela nafas pelan, kena omel juga kan.. ia hanya tersenyum macam orang bodoh mendengar ocehan dari istrinya.
"Malah senyum. Bantuin !!!."
Salah lagi ..
"Iya iya sayangg.."
**
Suara alarm yang nyaring terdengar dari arah kamar Jio. Vanya kamarnya berada tepat disamping kamar Jio berdecak kesal, adiknya itu sekeras apapun alarm jarang bisa bangun. Malah kakaknya yang kebangun, pernah suatu ketika malah ibu nya yang dengar alarm adiknya itu.
Dengan cepat Vanya beranjak dan menuju kamar Jio. Ia mematikan alarm dari hp nya Jio. "Kebiasaan, dia yang masang alarm. Tetangga nya yang bangun." Gumam Vanya.
"Nyoo.. bangun nyo."
Jio melenguh, ia membuka mata yang masih sangat lengket itu. Semalam ia tidur terlambat karena temannya mengajak dia bermain game online. Ah kalau Vanya tahu sudah pasti akan mencak mencak itu.
"Bangun.. udah subuh. Mandi dulu, sholat. Abis itu turun. Kayaknya mami sama papi udah nyampe rumah."
Omongan Vanya bagaikan angin lalu, karena si anak yang di bangunkan malah merem lagi mana makin merapatkan selimutnya membuat Vanya semakin geram. Ia tidak suka orang yang lelet dan kenapa Tuhan memberi nya adik yang lelet sekali :((((
"Jioo!! Bangun.."
Vanya menarik tangan Jio dengan kencang, namun gerakan mendadak itu membuat Jio yang masih merem kaget sekali.
"Akkk.. aduh." Pekik Jio merasa pergelangan tangannya sakit.
"Eh eh.. sorry sorry kekencangan ya gua nariknya." Sesal Vanya saat Jio tadi sempat oleng dan memegang kepalanya yang berdenyut pelan.
"Ish kakak, aku tu pusing kalau dibangunin kaya gini.." ujar Jio dengan suara seraknya. Tangan nya masih memijit pelipisnya.
"Kakak.. Jio.. kenapa kok berisik banget. Kedengaran loh sampe bawah."
Vanya dan Jio kompak menoleh, ternyata sang mami tengah berkacak pinggang menatap nya bergantian dengan Jio.
"Tadi Vanya bangunin Jio Mi, Vanya iseng tarik tangan Jio soalnya anaknya gamau bangun.. eh malah oleng hehe. Maaf ya mi."
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJIRO•
FanfictionSelama aku masih bisa bernafas, aku akan tetap berharap ~Renjiro Hasya Djojohadikusumo