2

602 80 10
                                    

Happy Reading!

-

Memasuki musim dingin, kota dengan julukan kota ginseng itu diterpa cuaca yang tidak menentu, seperti hari ini, tadi pagi matahari menampakkan dirinya dengan sangat cerah, namun saat beranjak siang, tiba-tiba saja langit berubah gelap dan turun hujan.

Hal itu tentu saja menghambat pekerjaan sebagian orang, salah seorang yang terhambat pekerjaannya karena turunnya hujan adalah Lisa.

Lisa baru saja memasuki salah satu pasar tradisional atau lebih tepatnya pasar Namdaemun yang menjadi tempat untuk dia mencari uang disiang hari.

Tapi karena hujan, Lisa harus berlari kecil menuju salah satu lorong yang ada diujung pasar, lorong itu selalu menjadi tempat tujuan Lisa saat ia disana.

"Sialan, kenapa selalu hujan" gumam Lisa tidak menghentikan langkahnya.

Kurang dari lima menit akhirnya Lisa sampai di depan pintu salah satu bangunan kecil bekas gudang barang yang sudah tidak terpakai, yang terletak di ujung lorong.

Ceklek

Lisa membuka pintu yang bagian atas dan bawahnya sudah dimakan oleh rayap itu, begitu saja.

Saat masuk, terlihatlah ruangan yang tidak terlalu luas yang terdapat beberapa kursi bekas dan drum bekas oli disana, bahkan ada meja kecil di depan sofa bekas yang masih layak pakai, bisa disebut itu sebuah markas.

Disana sudah ada tiga orang lainnya yang terlihat tengah bersantai, satu orang duduk di sofa, sedangkan yang lainnya duduk di kursi bekas yang sandarannya sudah patah.

"Bos.." sapa dua orang diantara mereka saat melihat Lisa yang baru saja membuka pintu dan masuk.

"Sudah dapat berapa?" Tanya Lisa to the point melangkah mendekati ketiganya.

"Baru satu bos" jawab si hidung mancung dan berbadan kecil.

"Hyeong.." sapa Lisa pada orang yang duduk di sofa dan melakukan fist bump dengannya.

"Hari ini sepi" jawab orang yang duduk di sofa.

"Hmm diluar hujan" angguk Lisa merogoh saku celananya mengeluarkan bungkus rokok, lalu mendudukkan dirinya di sofa yang masih kosong.

"Berapa?" Tanya Lisa lagi setelah beberapa saat hening karena dia sedang menyalakan rokoknya.

"Hanya dua ratus ribu won, Gong Yoo Hyeong juga sudah mengembalikan nya" jawab si pria jangkung.

Lisa yang mendengar itu mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menikmati sensasi nikotin yang memenuhi rongga mulutnya.

"Apa kau bangun terlambat lagi Wen? Sampai hanya mendapat satu" Tanya Lisa pada si mancung yang dipanggil Wen itu.

"Maaf bos, tadi pagi aku dan Bambam pergi menjual yang kita dapatkan kemarin" jawab nya menunjuk orang yang dipanggil Bambam.

Wendy dan Bambam dua orang yang memanggil Lisa dengan sebutan 'bos' itu adalah anak buah sekaligus teman yang diasuh oleh Lisa.

Ketiganya bertemu secara tidak sengaja beberapa tahun yang lalu, karena kasihan Lisa membawa keduanya untuk mengikuti jejaknya bekerja di area pasar, sampai saat ini keduanya masih setia menemani Lisa.

Sedangkan orang yang dipanggil Gong Yoo itu adalah orang yang sudah Lisa anggap sebagai saudaranya sendiri, begitupun Gong Yoo yang sudah menganggap Lisa sebagai adiknya, pertemuan keduanya pun tidak di sengaja.

Lisa POV

Disinilah aku menghabiskan waktu sehari-hari, bersama ketiga orang ini, biasanya Seulgi akan ikut bergabung disini, tapi sepertinya manusia beruang itu masih tidur karena kami baru pulang saat sudah menjelang pagi, kami benar-benar bersenang-senang tadi malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABOUT TIME (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang