Catatan ini khusus menyimpan semua ingatan tentangmu. Juga kenangan yang pernah kita rangkai bersama, sampai kau menghancurkan semuanya tanpa sisa. Walau sampai kini aku masih tak menyangka, kenapa bisa kau sebegitu tega? Suka dan duka yang pernah kita jalani berdua, terpatri kuat dalam ingatan. Layaknya sebuah tatto, semakin aku berusaha untuk menghapusnya, semakin kuat ia melekat.
Sampai kini aku tidak mengerti apa alasanmu memilih untuk pergi. Katamu karena salahku tidak bisa lagi kau toleransi. Jawaban itu membuatku tersenyum getir, mengingat selama ini salahmu selalu kumaklumi. Atau mungkin memang sejak awal, aku jatuh cinta sendirian. Tapi kalau iya, lalu mengapa selama ini kau bersikap seolah mencintaiku setengah mati?
Apakah aku yang terlalu bodoh atau kau yang begitu lihai menipu?
Terlepas dari rasa sakit yang mendera. Aku tidak pernah menyesal pernah mencintaimu sedalam samudera. Baru kepadamu aku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Walau aku tidak tahu apa alasanku mencintaimu. Semuanya mengalir begitu saja. Namun kini berakhir dengan luka.
Aku ingin berterima kasih kepadamu, selama ini kau telah memperlakukanku dengan penuh cinta. Entah semua itu nyata atau hanya sandiwara. Kini, saat kita tidak lagi bersama. Yang bisa kuberi adalah doa, semoga kau sehat dan senantiasa bahagia. Terkadang aku mendadak cemas, apakah jauh di sana ada yang mempedulikan kesehatanmu?
Tapi aku berusaha menepis semuanya, ketika kalimat-kalimat menyakitkan darimu mulai bergema dikepala.
Jujur, aku membencimu, tetapi aku juga sangat mencintaimu.
Tulisan ini untukmu, seseorang yang pernah teramat kusayangi. Kau tidak bisa abadi menjadi milikku, maka biarlah kisah kita abadi di sini.
Teruntuk, Fadhu Rizki : Sampai kini aku masih mencintaimu, jangan salahkan aku bila tidak bisa berhenti mencintaimu. Itu salahmu, kenapa mengajariku cara mencintai tapi tidak memberitahuku cara tuk berhenti? Maka, biarlah memori kita abadi di sini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Patah Hati
PoetryDan pada akhirnya, aku harus kembali menjadi yang terbuang. Walau menyakitkan, aku harus melepaskan yang selama ini aku pertahankan. Tidak ada yang bisa kulakukan, bagaimana bisa aku memaksa bertahan ketika dirinya memohon untuk dilepaskan? Jikalau...