ㅡ🍀 The One of The Past

425 44 44
                                    

Don't forget to click ⭐ or 💬. Aku selalu baca semua komentar yang kalian kasih dan sebisa mungkin juga aku balas. Karena komentar kalian itu adalah sesuatu yang selalu aku tunggu (suerrr). And thank you, buat semua yang mau meluangkan sedikit waktu buat baca cerita yang gak seberapa ini. Aku masih amatir dan perlu banyak belajar. ILY all🥺🫶🏻

Maaf ya kalo updatenya lama+ada typo, ini aku ngetik pake handphone jariku sampai keriting, bcs laptop lagi bermasalah engselnya patah jadi harus masuk rs🤧

Selamat Membaca MeloDisa~🙌🏻

Selamat Membaca MeloDisa~🙌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Meng-Disa dimata Melo)

"Gemi,"

Ketika Melo membuka matanya di pagi hari, nama itu dipanggil sampai beberapa kali. Sayangnya, sosok tersebut hilang begitu saja tanpa jejak yang ditinggalkan. Melo nyaris frustasi mendekati gila mengetahui bahwa dia tidak bisa menemukannya dimana pun.

Melo pikir hari itu adalah mimpi, sebuah mimpi buruk yang tercipta di sela-sela tidurnya yang lelap. Mimpi yang membawanya pada rasa sakit begitu menyesakkan. Sama seperti sebelumnya, Melo kira dia akan terbangun dari mimpinya lalu melupakan apa yang telah terjadi.

Sayangnya itu nyata.

Semua berawal ketika malam itu mereka bertengkar seperti sebelum-sebelumnya, dengan akar masalah yang selalu sama. Meskipun begitu, sebisa mungkin mereka akan berbaikan setelahnya. Namun, entah mengapa hari itu Melo rasakan seperti ada yang berbeda.

"Nggak. Aku nggak bisa!"

"Gem... yang bener aja, jangan bercanda."

"Mel, stop okay. Aku beneran nggak mau bahas ini dulu dan aku nggak mau berantem sama kamu."

"Aku mau kita diskusi, Gemi, bukan berantem?! Dari dulu setiap aku ngajak serius buat ngomongin masalah hubungan ini kamu selalu menghindar!?"

"Aku nggak menghindar, Melo! Ini semua nggak segampang dengan yang kamu kira! Dulu kamu minta pacaran aku setuju dengan berbagai banyak pertimbangan yang udah kubuat! Terus kamu desak aku buat ikuti kemauan Mama kamu buat tunangan aku iya'inㅡ aku bahkan hampir hilang akal saat itu! Dan sekarang pernikahan??? Mel, seriously?? Kita masih kuliah dan kamu tau kalo itu topik sensitif buat aku?! Sekali aja tolong ngertiin aku!! Jangan aku terus yang harus ngertiin kamu dan keluargamu!?!"

"I know, butㅡ"

"Nggak, kamu nggak akan pernah ngerti!!"

"Aku mau kita bicara baik-baik, okay?"

"Baik-baik?? Apanya yang baik kalo ujungnya kamu bakal maksa aku lagi?! Iya kan! Aku udah hapal semua tabiat kamu dan keluargamu itu diluar kepala!?

[1] BROKEN MELODIES; MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang