Permintaan

6 2 0
                                    

Pagi itu terasa cerah, cuaca terasa hangat, pas untuk memulai hari, Nata yang sejak subuh sudah membuka manik nya, kini sudah siap dengan seragam SMK nya. Nata turun dari lantai atas, mendapati sang bunda yang tengah memasak, di temani Dipta, entah mungkin pria itu menginap di sini, pikir Nata.

"Pagi " Sapa Nata.

"Pagi sayang, kamu hari ini berangkat pagi? " Tanya Ayunda.

"Kaya jadwal sma aja bun, jam delapan masuk " Sahut Nata.

"Nanti om antar ya, yang lain juga sama, sekalian antar bunda kamu ke butik " Ujar Dipta.

"Mungkin lain kali om, soalnya aku udah ada janji sama temen " Sahut Nata, Dipta hanya bisa mengangguk dan tersenyum tipis.

"Bangunin yang lain dulu sana, kaya nya mereka belum bangun " Ujar Ayunda.

"Tadi udah aku bangunin kok, tapi katanya Arya libur ya? Dia bilang gitu sambil lanjut tidur " Sahut Nata.

"Eh iya, Arya libur, katanya guru nya rapat " Ujar Ayunda, baru mengingat perkataan putra bungsu nya.

"Pagi " Sapa Navillera.

"Pagi anak cantik bunda, ayo duduk kita sarapan " Ujar Ayunda.

"Bunda, nanti kakak pulang telat ya, soalnya ada kerja kelompok " Ujar Navillera.

"Yasudah, nanti minta jemput sama yang lain ya kalau ga ada kendaraan " Sahut Ayunda.

"Siap! " Nata menatap Dipta yang tersenyum, melihat interaksi Ayunda dan Navillera.

"Om " Panggil Nata.

"Iya kenapa? " Tanya Dipta.

"Nanti sore free ga? Aku mau ngomong " Ujar Nata.

"Free kok, nanti kamu bisa ngomong sepuasnya sama om " Sahut Dipta.

"Jam tiga ya om, nanti aku kabarin lagi " Dipta mengangguk.












Nata sampai di parkiran sekolah nya, mendapati Sagara dan Avella yang tengah berdiri di sisi motor mereka, sepertinya menunggu Ocean, karena tidak lama Ocean datang, lalu ketiganya mendatangi Nata yang sibuk melepas helm nya, Nata agak tersentak saat ketiganya sudah ada di samping nya.

"Kaget " Ujar Nata.

"Hahaha, sorry sorry kirain ga kaget " Sahut Avella.

"Yuk masuk, ntar telat di hukum, segara guru piket nya guru killer " Ujar Sagara, menggenggam tangan Ocean, lalu membawa nya berjalan.

"Maklum aja, emang bucin " Ujar Avella, sembari berjalan di samping Nata.

"Ga heran sih mereka kan pacaran, kalau misalnya ga pacaran tapi kaya gitu baru heran " Sahut Nata.

"Iya juga, btw tuker no yuk " Ujar Avella, Nata mengangguk, menerima uluran ponsel Avella, dan mengerikan nomor nya.

"Nanti gue chat " Nata kembali mengangguk.

"Btw kenapa pindah ke sini, padahal setau gue sma bina bangsa bagus loh " Tanya Avella.

"Ga cocok sama lingkungan nya " Sahut Nata.

"Sorry? Maksud lo di bully? " Tanya Avella.

"Bisa di bilang gitu " Sahut Nata.

"Sorry gue ga tau, tapi lo tenang aja! Di sini lo aman, apa lagi temenan ama kita! Kita tuh preman sekolah kalo lo mau tau " Ujar Avella menggebu, Nata di buat terkekeh lalu mengangguk.











Nata dan Avella duduk di meja kantin, menunggu Sagara dan Ocean yang memesan makanan untuk mereka, Nata melihat ponsel nya, ada beberapa notifikasi dari ketiga saudaranya, mulai dari kakak sulung nya, yang menanyakan lingkungan sekolah baru nya, lantaran khawatir pada nya, lalu Navillera yang meminta nya untuk di jemput nanti, lalu adik bungsu nya yang kekeuh meminta nya untuk mengunduh aplikasi game agar bisa bermain bersama setiap malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lengkara batas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang