Time Travel to the Kingdom of Orcs

10. Awal dari perbaikan

Balok dan tiang yang dibawa Rachel kembali terbuat dari tulang binatang berukuran besar. Bai Hao terkesima saat melihat tulang binatang yang panjangnya empat sampai lima meter itu.

"Ini adalah tulang rusuk naga bertaring tajam. Rachel dan yang lainnya mungkin menggalinya dari kuburan dinosaurus bertaring tajam." Celia mengikuti Bai Hao, menyentuh permukaan tulang yang halus, dan mengetuk lagi: "Lihat Ini benar-benar padat. ”

“Pemakaman?” Bai Hao bertanya, “Bukankah lebih baik menggali kuburan orang lain?”

"Oh, kamu terlalu memikirkannya." Celia tidak bisa menahan tawa: "Ini bukan kuburan tempat gajah dikuburkan. Tahukah kamu tentang gajah? Ketika gajah menjadi tua, mereka akan menemukan tempat di mana nenek moyang mereka mati, dan lalu menunggu kematian dengan tenang. Umumnya, tempat semacam ini relatif tersembunyi. Naga bertaring tajam mirip dengan gajah. Mereka memilih lembah itu sebagai kuburan mereka sendiri kamu tidak perlu khawatir tempat itu disebut kuburan Naga Bertaring tajam. "Rachel tidak akan menggali kuburan. Apakah ada benda penguburan?"

Rachel menghampiri: "Coba lihat, apakah cocok?"

Celia menerjemahkan untuk Bai Hao, yang mengangguk dan berpura-pura fokus memeriksa tulang-tulang hewan, sehingga menghindari tatapan tajam orc laki-laki itu. Dia benar-benar tidak tahan jika lelaki tua itu memandangnya seperti itu, itu akan membuatnya merinding.

"Berapa banyak yang dibutuhkan? Ayo cepat dapatkan." Rachel sedikit kecewa. Ini pertama kalinya dia tertarik pada seorang wanita, tapi sayangnya wanita ini sangat tidak sopan.

Bai Hao datang ke rumah yang ditugaskan kepadanya, mengukurnya dengan langkahnya, dan memberikan nomor.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Rachel membawa para Orc dan pergi lagi.

“Oh, kamu telah menghancurkan hati Xiao Gong yang murni.” Celia sedikit bersungut-sungut: “Rachel terlihat sangat kecewa.”

Bai Hao tidak mengerti mengapa ini serangan kecil tapi bukan serangan kecil. Dia hanya tahu satu hal sekarang: jaga keperawanannya! Terlepas dari apakah dia gay atau bukan, jika vagina kecilnya yang halus ditusuk oleh tongkat besar orc, dia mungkin akan mati.

“Rachel masih perawan, jadi dia akan sangat galak. Ck ck, perasaan masih perawan itu ekstasi sekali. Kamu yakin tidak mau mencobanya?” Celia tersenyum canggung.

“Apakah kamu yakin tidak ingin mencobanya sendiri?” Bai Hao memutar matanya ke arahnya, lalu menggunakan ranting untuk menggambar bentuk fondasi rumah di atas tanah.

Apa yang ingin dia bangun adalah gaya tiga kamar yang umum di utara: aula dan dapur berada di tengah, dan kamar tidur berada di kedua sisi. Namun karena di sini tidak diperlukan kamar tamu, salah satu kamarnya bisa dijadikan gudang.

Panjang rumahnya lima belas meter dan lebarnya lima meter. Bai Hao juga menandai lokasi lubang api dan lokasi kompor. Jika memungkinkan, ada baiknya juga menyiapkan beberapa meja.

Celia memperhatikan Bai Hao menggambar sekumpulan kotak persegi di tanah. Meskipun dia tahu bahwa ini adalah struktur internal rumah, dia tidak mengerti kegunaannya. Memang agak sulit bagi anak daerah selatan yang sejak kecil tinggal di sebuah bangunan untuk memahami struktur rumah adat daerah utara.

Sore harinya, semua Orc telah kembali. Setelah membagikan makanan, mereka semua berkumpul untuk melihat bagaimana rumah baru Bai Hao dibangun.

Karena harus menggali fondasi sedalam satu meter, Rachel dan beberapa orc berubah menjadi binatang buas dan mulai menggali lubang dengan rajin.

“Hei, lihat, bukankah dia tampan?” Celia berkata pada Bai Hao yang tertegun, “Bukankah dia begitu tampan hingga mulutmu meneteskan air liur?”

Tidak mungkin untuk mengatakan itu tidak mengejutkan. Bai Hao menyaksikan tanpa daya saat beberapa orang itu berubah menjadi binatang besar dalam sekejap mata. Anggota tubuh mereka yang kuat, tubuh yang anggun dan kuat semuanya sangat cantik: "Sangat tampan..." Bai Hao bergumam pada dirinya sendiri.