bab 1

136 14 0
                                    

"Jika ada tertawa kenapa aku hanya
di bagian menangis nya saja"

-

-

-

-

-

terlihat banyak orang yang datang ke salah satu rumah yang lumayan besar namun terdapat bendera kuning di depan rumah itu

ada 3 anak yang sedang menghadapi jenazah sang mama, dengan penuh tangis seorang gadis memeluk sang mama dengan pelukan yang terakhir menurut nya

3 anak itu mengantarkan sang mama sampai ke pemakaman, seorang gadis itu masih menetap di pemakaman padahal pemakaman nya sudah selesai beberapa jam yang lalu

Ia terus² an menangis dengan memeluk nisan sang mama, rasa nya belum ikhlas jika sang mama belum membalas semua perbuatan papa dari gadis itu

 

~~~~~~~~

GRACIO NATION, gracio adalah seorang CEO besar yang terkenal Ramah pada orang² di luaran, namun berbeda saat ia di rumah ia menjadi seorang yang sangat ketat terhadap anak² nya

ANINDYA SANJAYA adalah istri dari gracio, Anin dan gracio mempunyai tiga anak 2 perempuan dan 1 laki-laki

anak pertama NUR ZHAFRAN NATIO kerap di panggil aran, anak kedua MARSHA LANETHA NATION kerap di panggil Marsha/matcha dan FIDELA ADEL NATION kerap di panggil adel adalah anak bungsu dari gracio

~~~~~~~~~

mata adel yang kini sudah membengkak karna menangis terlalu lama, adel juga merasa bahwa ini sudah terlalu sore jadi ia memutuskan untuk pulang saja, namun sebelum itu ia berpamitan kepada alm sang mama

kini adel sudah siap ingin pulang, namun notif di hp nya membuatnya berdecak kesal karna ia sedang tidak mood dan kini ia sedang di spam chet oleh seseorang yang tak lain tak bukan adalah marsha kakak nya sendiri

"Ck, paan si"-ucap adel sembari membuka handphone nya

kini ia terdiam seribu kata saat melihat apa yang baru saja di kirim marsha pada nya, ia sudah tak habis pikir kepada sang papa bisa² nya menikah dengan keadaan sang istri baru saja meninggal

Adel yang kesal pun bergegas menyalakan motor nya dan pergi mendatangi marsha dan Aran yang kini sedang menunggu kedatangan adel, Aran dan Marsha tentu nya sangat khawatir dengan adel

Bagaimana tidak, adel sama sekali belum memasukan sebiji nasi pun kedalam perut nya, hal itu tentu saja membuat marsha dan Aran sangat khawatir pada sang adek

Luka & Obat NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang