[100% Fantasi, tidak nyata]
[Kisah Duyung atau Mermaid]
Segitiga bermuda, wilayah yang penuh akan misteri, tepatnya di bagian barat Samudra Atlantik Utara, tempat dengan 1000 keanehan.
Di kedalaman air samudra atlantik, terdapat sebuah istana yang b...
"Di malam bulan purnama merah berapi, yang merupakan waktu di mana tiga bangsa berebut untuk mendapatkan kekuatan yang abadi. Terjadi badai dahsyat yang dapat membunuh siapa saja yang lengah. Ketika malam semakin mencekam dan bulan tepat berada di atas kepala kita, di sanalah pertarungan berlangsung. Yang menanglah yang berkuasa, yang menanglah yang berhak." cerita itu keluar dari mulut seorang ratu mermaid cantik, Ratu Helene.
"Siapapun yang berhasil menancapkan anak panah ke bulan merah itu, maka kehidupannya akan terus berjalan dengan sempurna, kekuatannya bertambah, dan tak ada yang bisa mengalahkannya kecuali tuhan dan kebodohannya sendiri." lanjutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bulan Purnama merah berapi yang ditusuk anak panah🏹
Seluruh anak-anak Ratu Helene terdiam, merasa takut sekaligus penasaran tentang apa yang telah diceritakan ibunya. "Ibu, ayah akan menang kan? Bangsa mermaid yang terkuat kan?" ucap Lyssa, yang merupakan putri tertua.
"Ibu harap begitu," jawab Ratu Helene dengan lirih, tangannya terus menimang-nimang bayi yang ada di gendongannya.
Tiba-tiba tubuh mereka terasa berat, ekor mereka terus bergerak dengan ekstra agar tubuh mereka tak terbawa arus air. "Ibu, ada apa ini?" rengek Damian, anak laki-laki termuda dari Ratu Helene.
Nicolas yang merupakan anak pertama dengan sigap menggandeng tangan ibu dan adik-adiknya, "Tenang saja, itu pasti hanya kawanan paus yang sedang melintas." ucap Nicolas yang berusaha menangkan adiknya.
Namun tak lama pintu yang menutup ruangan mereka hancur, lalu disusul oleh gelombang air yang merusak semua barang yang ada di sana. Bayi kecil yang digendong Ratu Helene terlempar, menangis keras saat tubuh mungilnya tergeletak di dasar air.
"Tolong!!! siapa kamu? Jangan! Jangan!" teriakan suara gadis muda menggema di ruangan yang sudah hancur itu.
Ratu Helene yang mendengar suara teriakan dan tangisan anak-anaknya, menjadi sangat panik, "Lyssa... Eudora... Damian... Nicolas..."
Lalu Ratu Helene menyadari putrinya yang masih bayi tergeletak di dasar air, "SELENEEE!!!" ekornya bergerak dengan cepat untuk berenang menghampiri bayi kecilnya, tapi tiba-tiba Ratu Helene terhenti karena ekornya tak bisa digerakan dan terasa sakit, "ARGHHH"
Sebuah tali mengikat ekornya dan menariknya menjauh dari sang putri, "SELENE!!!". Ratu Helene masih berusaha mengayunkan ekornya yang berwarna gold berkilau sekuat tenaga, namun usahanya sia-sia.
Seorang pemuda gagah dengan ekor berwarna silver dengan gradasi putih datang menarik tangan ratu, "Yang Mulia-" teriak pemuda itu.
Ratu Helene menangis, "Arsen... Selamatkan Selene."