1 - New School Regulations

19 10 0
                                    

𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢. 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐭𝐮𝐥𝐚𝐧.

𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐟𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐭 𝐩𝐚𝐮𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐟𝐚𝐤𝐭𝐚 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚.

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚-♡!


𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚-♡!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🚩Pantai Flamenco, Puerto Rico

"AAAAAA, TOLONGGG!" teriak seorang gadis dari kamarnya yang tak memiliki pintu. Seorang wanita tua berlari masuk ke kamar gadis itu dan mengguncang tubuhnya, "Zinovia, bangun."

Gadis itu terbangun dari tidurnya dengan tubuh yang berkeringat, "Nenek! Selene hampir mati," ucap Zinovia lalu memeluk neneknya.

Nenek mengelus-elus rambut Zinovia dengan tangannya yang sudah keriput, "Mimpi itu lagi?"

Zinovia mengangguk, "Iya! Arsen... Selene..."

Nenek tertawa kecil, "Setiap kali kamu akan berulang tahun, pasti kamu akan bermimpi seperti itu. Ini bukan kebetulan, kan? Kamu tidak mengarang atau membohongi nenek, kan?"

Zinovia cemberut dan melipat lengannya, "Gak! Aku gak mungkin bohongin nenek, ini aku beneran, sumpah."

Nenek tertawa dan melipat selimut Zinovia, "Ya sudah, sekarang pergilah mandi. Sebentar lagi pertandingan papan selancar akan dimulai. Memangnya kamu tidak malu berantakan begini ketika banyak orang?"

Zinovia mengangguk lalu mengambil handuk, sebelum pergi ke kamar mandi, dia memandang keluar dari jendela kamarnya. Terlihat pemandangan pantai yang indah, pemandangan yang setiap hari dia lihat. Tapi kali ini berbeda, ada banyak anak muda sampai orang tua yang berkumpul di tepi pantai, ingin melihat pertandingan papan selancar.

Zinovia segera melangkahkan kaki untuk pergi ke kamar mandi. Baru saja dia keluar dari kamarnya, tiba-tiba seorang pemuda mengejutkan Zinovia.

"BWAHHHHH!!!"

"AAAAAAAAA," teriak Zinovia karena terkejut.

Pemuda itu tertawa terbahak-bahak, lalu disusul oleh teriakan nenek tua dari teras, "Xeno! Jangan ganggu adikmu!"

"Iya... Maaf maaf," saut pemuda itu sambil berusaha menahan tawa.

Zinovia menatap Xeno dengan sinis lalu pergi ke kamar mandi.

"Hey! Jangan lupa pukul 11 pagi, di kios Tante Alice." ucap Xeno.

Zinovia membalikkan tubuhnya menghadap Xeno, "Apakah harus? Aku malas."

SeleneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang