Pasti banyak dari penghuni bumi mengetahui tentang istilah "Cinta dalam diam", istilah tersebut sangatlah lumrah bagi para remaja hingga dewasa.
Kemudian, saat ini, Nindya tengah merasakan hal tersebut, rasa menggebu menyukai lawan jenis tanpa satu pun orang mengetahuinya. Ingin Mengungkapkan, tetapi karena rasa malu dan takut mendominasi. Malu, karena ditolak dan takut karena mereka tak setara.
Namanya ialah, Yusuf. Laki-laki dengan perawakan tinggi, serta memiliki wajah yang tak terlalu berlebihan tampangnya. Soal sikap dan sifatnya, Nindya tak tahu apa-apa.
Mereka tinggal di komplek yang sama, tetapi berbeda satu blok.
Anehnya, entah kenapa rasa yang dinamai sebagai "cinta" itu tumbuh tanpa peringatan, padahal Nindya tahu Yusuf hanya sekedar nama dan rupanya saja. Walaupun pernah berpapasan beberapa kali saat di jalan, tetapi tak pernah saling bicara walaupun cuma sepatah kata.
Nindya pun ragu kalau Yusuf mengetahui namanya ....
Dengan rasa malu yang sangat dijunjung tinggi, Nindya memutuskan untuk menjauh, kalau tak sengaja berpapasan di jalan, gadis itu akan putar balik atau berjalan dengan pandangan menunduk tanpa menoleh ke arahnya.
Tak hanya itu, Nindya pun bersikeras menghapus perasaan sepihaknya ini, dengan harapan, kalau ia memang berjodoh dengan Yusuf, pasti suatu hari nanti mereka akan diikat sangat erat dengan suatu ikatan halal, yaitu pernikahan ....
Namun, setelah beberapa hari menjauh. Nindya malah semakin dilanda rasa itu, pikirannya tak henti-hentinya memikirkan Yusuf yang mungkin saja tak mengenalnya.
Satu kalimat, mencintai dalam diam itu sangatlah meresahkan ....!
Bersambung ....
Ini sebenarnya bukan prolog, tapi aku nggak tahu mau kasih judul apa. Namun, kalau dijadikan deskripsi juga terlalu panjang. Jadi, ya, semoga kalian suka cerita dadakan ini.
