Malam itu, hujan turun dengan deras, menitik dengan irama yang menyayat hati. Setiap titis mengingatkan aku pada masa lalu yang penuh derita.
Disebabkan hujan, aku hilang semuanya.
Namun, setiap kali juga, pasti aku akan bertemu dengannya. Dia, dengan senyum lembut dan kehangatan yang tak pernah aku temui, membuat hujan terasa berbeza.
"Aku benci hujan," bisikku suatu hari.
Dia hanya tersenyum, "Hujan tak selalu buruk, kan?"
Meskipun aku tahu dia mungkin tidak pernah merasakan apa yang aku rasa, setiap pertemuan di bawah hujan memberiku harapan.
Dalam kedinginan hujan, aku menemukan sedikit cahaya, meskipun mungkin hanya aku yang merasakannya.

YOU ARE READING
aku tak membenci hujan
Художественная проза"Awalnya aku fikir hujan ialah malapetaka. Hujan cuma membawa luka dalam hidup aku. Aku benci hujan. Tapi kenapa, lepas kau hadir, hujan ialah benda pertama yang aku suka?"