PROLOG

51 3 0
                                    

Malam itu, hujan turun dengan deras, mengetuk jendela dengan irama yang menyayat hati. Setiap titis mengingatkanku pada masa lalu yang kelam dan penuh penderitaan.

Hujan selalu membawa perasaan sepi dan kesedihan.

Namun, setiap kali juga, pasti aku akan bertemu dengannya. Dia, dengan senyum lembut dan kehangatan yang tak pernah aku temui, membuat hujan terasa berbeza.

"Aku benci hujan," bisikku suatu hari.

Dia hanya tersenyum, "Hujan tidak selalu buruk, kan?"

Meskipun aku tahu dia mungkin tidak pernah merasakan apa yang aku rasa, setiap pertemuan di bawah hujan memberiku harapan.

Dalam kedinginan hujan, aku menemukan sedikit cahaya, meskipun mungkin hanya aku yang merasakannya.

aku tak membenci hujanWhere stories live. Discover now