002 - CH

335 46 17
                                    

"Duke Atatatiga Reta'ka bukan?" Tanya Mas Mawais.

Santriantar terkekeh dia membalikkan tubuhnya, menatap sang penguasa elemen Hydro dan Cyro itu.

"Ahah, kau sangat pintar menebak sesuatu ya?"

"Bukan aku, tapi.... Tali yang ada diantara Voltra dan Blizzard lah yang membuat ku juga merasakan apa yang kau rasakan." Ujar Mas Mawais.

"Ahaha baiklah, baiklah."

"Jadi setelah kau mengetahui jika aku mencurigai Reta'ka apa yang akan kau perbuat?" Tanya Santriantar bingung.

Mas Mawais terdiam sejenak. "Jika Reta'ka memang adalah penghianat maka kita harus mengambil kembali elemen, Gamma itu akan sangat bahaya, kau tau kan jika Gamma menduduki posisi kedua setelah Volta sebagai elemen terkuat bukan?" Kata Mas Mawais membuat Santriantar mengangguk setuju.

"Ku rasa kita perlu membicarakan hal ini dengan para elemen, Kuputeri, Hang Kasa, Pyrapi dan Balakung, kita harus membuat sebuah startegi untuk hal ini."

"Tidak. Jangan libatkan mereka berlima." Bantah Santriantar tidak setuju.

"Kenapa?"

"Dengar Mas Mawais bukan berarti kau mempercayai ku aku bisa mempercayai mu balik, begitu juga aku yang tengah mencurigai Reta'ka saat ini."

"Aku tidak ingin mengambil dampak yang akan terjadi jika dugaan ku ini salah. Lebih baik, kau membuat rencana mu sendiri dan aku akan membuat rencana ku sendiri dengan Voltra."

"Kau tidak ingin berkerja sama? Tapi kenapa?"

"Voltra yang menyuruh ku untuk tidak terlalu mempercayai kalian."

.
.
.

"Santriantar wanita itu memang selalu saja membuatku kesal!"

"Apa yang membuat Mas Mawais mempercayai nya? Apa hebatnya dia? Dia cuman panglima Gurlatan yang berhasil menemukan elemen Voltra,"

"Cih lihat saja, diwaktu yang akan datang aku akan mengalahkan nya dan mengambil Voltra ku kembali. Karna memang dia adalah kuasa ku sejak awal."

"Hm, seperti nya beberapa dari pengguna elemen yang lain mulai menaruh curiga pada ku, aku harus berhati-hati lagi."

"Dan.... Sepertinya aku memang harus membuang buku Qavos Elemen itu, buku itu hanya menjadi penghalang buat ku saja." Reta'ka terdiam mengamati rencana yang akan dia lakukan untuk beberapa bulan kedepan.

Namun, sebelum itu terjadi dia harus membuat semua pengguna elemen tidak mempercayai Santriantar. Karna, jika ada wanita itu rencana Reta'ka mungkin tidak akan berhasil.

"Baiklah itu mudah aku hanya perlu mempersiapkan diri ku untuk bertarung hebat beberapa bulan lagi, juga aku harus segera membuat mereka tidak mempercayai Santriantar lagi apapun caranya."

"Hey, Gamma kau mendengar ku?"

'Ada apa kau memanggil ku?'

"Seperti nya aku tidak perlu menjelaskan apapun tentang pertanyaan mu itu. Aku yakin dalam diam nya kau, kau pasti mendengarkan apa yang aku katakan bukan?" Reta'ka berujar.

Gamma terdiam sejenak. 'Ck, apa yang kau mau? Kau mau membawa ku kedalam rencana bodoh mu itu?'

"Tentu karna aku tuan mu. Memangnya kau tidak menginginkan untuk berkumpul kembali dengan para elemen lain?"

"Kalian itu adalah alat tempur perang yang terbaik. Hanya aku sajalah yang pantas untuk memegang kalian bertujuh ahaha!" Reta'ka tertawa licik.

Gamma menggeram mendengar ucapan Reta'ka. Oh ayolah kenapa dulu dia bisa dengan sesuka hati menerima alien tamak itu sebagai tuannya?

Bedebah sialan, kenapa aku harus menemukan tuan seperti mu hah?!

- C H -

"Voltra apa kau mendengar ku?"

'Kenapa kau memanggilku? Kau membutuhkan sesuatu Santriantar?'

"Ini masalah kecurigaan mu kepada Reta'ka."

'Kenapa lagi dengan alien tamak itu? Apa dia berbuat ulah?'

"Kau pasti telah mendengar nya sendiri bukan dia mengatakan hal dimana dia menyudutkan kita didepan pengguna elemen lain, didepan Kaisar Ochobot juga?"

'Tentu, rasanya aku ingin merobek-robek mulut sampahnya itu. Pantas saja dia dibuang ke planet Atatatiga.'

"Kau memiliki rencana Voltra? Emm, maksud ku rencana untuk mengalahkan Reta'ka dan juga... Mengamankan seluruh elemen?"

Voltra terlihat berpikir sejenak. 'Aku tau, mulai lah rituan power magic elektro reincarnation back in time.'

'Atau.... Kau bisa dengan cepat menemukan kristal Honeymoondey.'

"Kristal Honeymoondey itu apa?"

'Entahlah tapi setahuku kristal itu bisa menangkap seluruh kekuatan elemen, lalu membuat sebuah lubang antar waktu. Seperti dunia parallel.'

"Maksud mu?" Santriantar memgerjap-erjapkan matanya bingung.

'Kau ini untung saja rekan ku, jika bukan sudah ku setrum kali kau!' Voltra kesal dengan Santriantar yang mendadak polos begitu.

Tapi satu hal yang harus kalian tau... Wajah Voltra memerah hebat saat melihat wajah gemas Santriantar. Wanita itu cantik, walau usia nya sedikit lebih tua ya hanya sedikit mungkin sekitar 3476 tahun.

"Hehe maaf lah aku kan gak tau." Santriantar menggaruk pipinya yang tak gatal.

'Dunia parallel itu adalah dunia yang mampu membuat kita bertemu dengan seseorang seperti kita.... Dikehidupan yang berbeda.'

'Seperti aku dan kembaran ku dari dunia parallel. Jika aku didunia ini adalah sebuah elemen, maka aku didunia lain adalah sebuah makhluk biasa.'

'Kau paham Santriantar?'

"Aku mengerti. Ku rasa aku akan kembali mencari Kristal Honeymoondey yang kau maksud itu. Apa kau tau dimana tepatnya?"

'Hmmm, setahuku kristal itu berada di lembah terlarang Aitakora.'

'Kau akan kesana besok?'

"Tentu apa yang tidak bisa ku lakukan. Aku hanya ingin para elemen lain dan kau selamat dari ketamakan Reta'ka itu."

Voltra terkejut. Apa ini? Santriantar mengkhawatirkan elemen lain dan dirinya?

'Kau tidak takut mati?'

"Jika aku mati dalam kebenaran itu tidak papa, Voltra. Sudahlah beristirahat lah sana, besok kita akan memulai perjalanan yang berat."

'Ya kau benar. Dan aku akan mencoba mencari informasi lebih lanjut dengan kristal Honeymoondey, juga rencana yang akan kita lakukan disaat hari dimana ramalan itu tiba.'

"Ya baiklah, baiklah aku tidak akan pernah menyuruh mu beristirahat lagi. Kau memang keras kepala, Voltra."

'Cih, berkaca lah terlebih dulu Santriantar kau juga 11 12 dengan ku.'

•••••

Target 20 vote✓ 5 komen✓

By : @AqueeneIntan.

Comeback, HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang