Chapter 01
•
•
Sekali kau masuk,
kau tidak akan pernah
bisa keluar dari lingkaran Liam•
•
•
"Aku ingin pernikahan kita batal." Anna menatap lurus dengan mantap. Meski sorot matanya terpancar keberanian, namun jari lentiknya yang mulai basah akibat keringat saling meremat di bawah sana.Anna berusaha mengendalikan diri, membawa rasa tenang ke permukaan meski rasa takut kian begitu besar menyelimuti.
Sebelum ia terlanjur memberi hitam di atas putih, sebelum ia terlanjur menjalani ikatan sakral di hadapan Tuhan, lebih baik ia menghentikan pernikahan ini dari sekarang.
"Apa ada yang membuatmu keberatan mengenai isi kontrak kita?"
Anna menatap lembaran kertas di atas meja. Kertas yang berisi beberapa pasal yang harus ia patuhi ketika menyandang status sebagai istri dari keluarga Aldric. Pasal aturan yang akan buat ia tenggelam dalam penyesalan dan juga gubuk derita.
Dan kali ini, di kesempatan hidup kedua yang telah Tuhan berikan, Anna tidak akan menyia-nyiakan hidupnya lagi untuk dua tahun ke depan.
"Aku minta maaf karena membatalkan pernikahan kontrak ini. Menurutku belum terlambat bagimu untuk mencari wanita lain sebagai pengganti."
"Aku bertanya perihal isi kontrak kita, Nona Anna. Jika memang tidak ada yang kau sukai, dengan senang hati aku akan merubahnya."
Keras kepala.
Dua kata yang terlintas di kepala Anna. Bahkan ia bisa merasakan jelas aura otoriter yang begitu mendominasi sekitarnya.
Sebasliam Aldric.
Pria itu terbiasa selalu mendapatkan apa yang ia mau. Selalu bersikeras bahwa sesuatu harus berjalan sesuai kehendaknya. Tidak boleh ada penolakan, tidak boleh ada bantahan.
Jika di kehidupan sebelumnya Anna dibutakan oleh martabat serta kedudukan yang Liam miliki, sekarang tidak lagi.
Karena Anna sudah tahu sisi gelap yang ia punya. Sisi yang buat Anna terjerat tanpa bisa keluar. Tidak ada celah untuk melarikan diri ketika kalian terlanjur tahu bahkan terjun ke dalam dunia gelap Liam.
"Aku hanya merasa bersalah. Pernikahan adalah sesuatu yang sakral di mata Tuhan, sangat tidak layak dan etis jika kita mempermainkannya seperti ini."
Liam bertopang dagu. Irisnya seolah mengejek. Bahkan Anna melihat jelas sudut bibir yang sedikit tertarik seolah meremehkan.
"Sekali lagi saya mohon maaf. Semoga anda segera bertemu dengan pasangan sejati anda, Tuan Liam."
וו×
"Aku sungguh tidak mengerti apa yang ada dibenakmu, Anna. Jelas-jelas tiga bulan yang lalu kau berteriak senang karena akan menikah dengan seorang milyarder. Dan sekarang lihat, apa aku tidak salah dengar bahwa kau baru saja mencampakkan seorang Sebasliam Aldric? Dimana akal sehatmu?"
"Justru aku menolak pernikahan kontrak tersebut karena aku masih memiliki akal sehat, Emi."
"Apa!?" Emi terperanjat dari tempatnya hingga segelintir popcorn itu jatuh dari bungkusnya. "Pernikahan kontrak kau bilang? Maksudmu kau menikah dengan Sebasliam Aldric hanya untuk kontrak?" Anna hanya diam sebagai jawaban ya sembari memilah pakaian kotor yang akan ia cuci. "Kau sudah gila! Bagaimana kau bisa mempermainkan suatu hal yang jelas-jelas sakral dan suci di mata Tuhan? Jika kau menyepelekan sesuatu yang tidak sepantasnya kau mainkan, hal itu bisa berbalik dan menyerangmu bagai bumerang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE
Fanfiction"Aku mau cerai." Kalimat yang selama beberapa minggu ini tercekat akhirnya lolos dari ranum Anna. Rasa lega seketika menyeruak dari rongga dada seolah memberi arti kebebasan. Sayangnya, hal itu pupus dalam sedetik ketika telinganya mendengar hentak...