Prolog 1.1

68 12 0
                                    

Seperti biasa di hari senin, anak-anak dan semua remaja sekolah. Tak biasanya Clara berangkat ke sekolah dengan rambut yang berantakan, muka yang pucat.

"Hi Clar!" sapa siswi yang bernama Bella Jessica.
"Tumben kumel tu rambut"

"Oh, gue emang buru-buru tadi. Jadi yaa, hehehe" jawab Clara.

"Tumben? Lu kenapa?"

"Nyokap, bokap gue lagi berantem cok, mereka pisah rumah lagi. Gue ditinggal sendiri lagi sekarang."

"Napa sih orang tua lu problematik banget...?"

"Gatau, gue ke kelas dulu yak"

"Eh eh! Gue sisirin dulu Clar...! Gemes gue liat rambut lu, lagi kumel-kumelnya!"

"Iye anjengg jangan keras-keras ngomongnya, malu gue tolol"

Kelas dimulai, Clara melihat papan tulis dengan pandangan yang kabur. Clara tak kuat, dia menaruh kepalanya di meja, mulai memejamkan matanya perlahan.

"CLARAA!!" teriak sang ibu guru.

"O-oh i-iya bu..."

"Ringkas apa yang ibu omongkan tadi!"

"U-uh proses reproduksi kodok?"

Semua murid langsung tertawa terbahak-bahak.

"Mana ada sih Claraaaaa! Ibu jengkel sama kamu! Jelas-jelas ini mapel IPS!"

"Kan ibu bahasnya proses memproduksi barang. Kamu denger kata kodok darimana?"

"Cih..! Tai, bangsat! Malu banget." dengus Clara dengan pelan

"Kamu gapernah memperhatikan ibu saat menjelaskan ya... tidur mulu sih!"

"Maaf bu, saya gak akan mengulangi kesalahan saya" Clara duduk kembali di tempatnya.

"Clar kok bisa-bisanya lu bilang reproduksi kodok tanpa ada rasa ragu atau malu gitu? Hahahahah!" ucap siswi yang bernama Direy Ara yang duduk di sebelahnya sambil tertawa.

"Yeaaaa... mau gimana yaaa... gue dengernya reproduksi kodok" ucap Clara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mimpi apaan lu anjir, mimpiin orang ngomong 'reproduksi kodok' ? Ahahahah!"

"Ya kagak tau"

"Hahahahahahah!" Direy masih tertawa terbahak-bahak.

"Stop anying, malu"

Setelah mata pelajaran IPS selesai, bel pulang sekolah berbunyi. Clara mengangkat tasnya dan menggendong tasnya dibelakang punggung.

Clara tidak langsung pulang ke rumah, melainkan membeli rokok di warung terlebih dahulu, lalu pergi ke tempat tongkrongan biasanya. Jam tujuh malam telah tiba, Clara sudah lelah maka ia akan pulang.

"Guys, gue pulang dulu ye" ucap Clara.

"Oke, byee" ucap semua temannya.

Clara sedang berjalan pulang, berjalan kaki sambil menghisap sebatang rokok, Clara tersenggol oleh perempuan yang sama dengan tingginya, yang sedang memakai kemeja putih gombrang dengan bawahan celana pendek.

"Yang bener kalo jalan! Hampir jatoh nih gue! Untung ya cuma rokok gue yang jatoh! Kalo gue jatoh juga gue gedik pala lu." ucap Clara.

"Maaf ya mbak, nggak sengaja."
"Saya harus cepet-cepet ke rumah sakit soalnya, mari mbak." ucap gadis itu dengan mata yang sembab.

Gadis cantik itu lanjut berlari. Clara melihat gadis itu langsung merasa bersalah atas perilakunya yang barusan ia lakukan kepada gadis cantik itu.

"Maaf ya kalo gue kasar." lirih Clara sambil melihat gadis itu perlahan-perlahan semakin menjauh.

Kira-kira siapa ya dia? Penasaran...

Sedari tadi Clara memikirkan gadis itu. Sampai rumah pun ia memikirkan gadis cantik yang malang itu.

Gimana nasibnya ya?

Batin Clara yang terus menerus mengatakan itu yang membuat rasa penasaran Clara semakin meninggi.

"Anjing! Jangan mikirin itu terus dong! Duh jadi kepo kan sama tuh cewek." ucap Clara ke dirinya sendiri sambil mengacak-acakkan rambutnya.

"Dah ah lupain aja!"

Maaf mbak, nggak sengaja. Saya harus cepet-cepet ke rumah sakit soalnya, mari mbak.

"Aduh, kebayang-bayang lagi sama suaranya. Lembut banget suaranya..."

"ADUHHHH CLARRR STOP!"

Clara hendak ke kasur dan tak bisa menahan senyumannya itu karena terus-menerus terbayang-bayang gadis itu sampai akhirnya ia tertidur.

All Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang