14. Maafkan aku

30 7 2
                                    

"Bela saja Seohyun, Sajangnim. Aku memang perempuan yang kasar. Tapi satu yang harus kau ingat. Aku sangat malas mengusik kehidupan orang, karena aku tidak suka orang mengusik kehidupan ku "

Kata-kata Shinhye terngiang dibenaknya. Sebenarnya apa yang terjadi? Yang ia lihat tadi hanya Shinhye yang sedang menarik rambut Seohyun saja. Tidak tahu apa masalahnya. Dia merasa bersalah telah membentak Shinhye tanpa bertanya apa yang terjadi hingga dia bertindak sekasar itu.

Memang pagi ini Yonghwa sedang kesal pada Shinhye karena berangkat kekantor terlebih dahulu. Karena Yonghwa ingin berangkat bersama. Tambah lagi melihat kejadian tadi. Mungkin itu yang membuat Yonghwa tidak mengerti dengan Shinhye.

Yonghwa berniat untuk menelfon Shinhye untuk bertanya dan minta maaf. Ia menekan tombol call berkali-kali, tapi tidak diangkat. Saat Yonghwa sedang memakai jas nya untuk pergi menemui Shinhye, ia mendengar seseorang mengetuk pintu.

"Masuk..."

Haein membuka pintu setelah dipersilahkan.

"Hyung, kau mau kemana. Jangan coba-coba pergi, kita ada tamu dari Jepang. Sebentar lagi akan sampai"

Yonghwa duduk lagi di kursi kebesarannya, ia lupa kalau hari ini akan sangat sibuk. Tamu dari Jepang, siang nya ada meeting dengan para pemegang saham, dan sore nya akan meninjau lokasi proyek barunya mungkin sampai malam. Lalu kapan Yonghwa akan menemui Shinhye?

"Tapi pikiranku sedang tidak baik Haein, apa aku bisa menjalani hari ini? "

"Kenapa kau Hyung. Cerita kan padaku. Siapa tahu aku bisa membantu mu?"

Yonghwa mengusap wajah nya. Sebenarnya saat ini ia butuh Shinhye untuk memberi nya semangat. Tapi malah disambut dengan hal seperti ini. Tapi yang aneh kenapa Seohyun ada di tempat kerja Shinhye, bukannya devisi kerja Seohyun tidak ada hubungannya dengan bagian Shinhye? Tadi Seohyun bilang akan membantu Shinhye. Tapi membantu apa. Setahu Yonghwa, Shinhye tidak dekat dengan Seohyun. Terakhir kali mereka bermasalah karena dirinya. Kenapa dia jadi bodoh tidak memikirkan hal itu.

"Aku akan menemui tamu. Tapi aku butuh bantuan mu"

"Baiklah. Apa yang bisa aku bantu?"

"Kau lihat CCTV ruangan Shinhye pagi ini. Dan beri tau aku apa yang terjadi"

"Kenapa dengan Shinhye? Kau tinggal memanggil nya dan bertanya. Bukannya dia ada di kantor ini?"

Haein masih bingung dengan permintaan Yonghwa.

"Jika kau tidak mau melakukan nya. Kau yang temui Mr.Chou dan aku akan pergi "

Yonghwa berniat akan kabur.

"Yayaayaaaa Hyung... Baiklah. Aku akan melakukannya. Kenapa kau jadi emosi seperti ini "

"Jangan banyak bertanya. Lakukan saja !"

Yonghwa beranjak dari ruangan nya dengan perasaan berat.

💫💫💫

Hembusan angin sungguh terasa menyegarkan. Damai rasanya jika suasana hati nya sejuk seperti ini. Sayangnya tidak. Memikirkan kisah hidup nya yang begitu rumit. Rasanya Shinhye tidak ingin kembali ke dunia nyata. Masih ingin disini. Di taman tidak jauh dari kantor nya. Ia ingin beberapa saat lagi disini menenangkan diri sebelum pulang.

Seohyun, perempuan itu, entah siapa lagi wanita yang akan menghalanginya untuk bersama Yonghwa. Dan akan sekuat apa nantinya ia akan menghadapi mereka. Atau mungkin Shinhye akan menyerah dengan melepaskan Yonghwa?

❣️❣️❣️

Setelah mendapat tugas dari Yonghwa, Haein segera melakukannya. Tak sulit bagi salah satu petinggi perusahaan untuk meminta data CCTV. Haein sungguh tercengang dengan apa yang dilihatnya. Ia tidak menyangka Seohyun dan temannya menghampiri Shinhye, sengaja menumpahkan cangkir kopi di meja, beberapa menit terlihat seperti adu mulut, dan dengan ringan tangan Seohyun menarik rambut Shinhye. Dan yang tak kalah terkejutnya, Shinhye membalas menarik rambut Seohyun lebih kencang seakan meluapkan amarahnya.

Then, Now ,and Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang