1. THE ECLIPSE ISLAND

18 2 0
                                    

JANGAN LUPA UNTUK VOTE & KOMEN
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang remaja sedang berjalan bersama dua orang pemuda lainnya di depannya, Ia menyeret koper di tangannya sambil menggerutu pelan.

"Kak Liam, kak Yohan bantuin dong, berat ini"

Pemuda yang di panggil namanya menoleh dengan terkikik, Lalu pemuda yang di panggil Liam menghampiri remaja tersebut.

"Sini tas nya kakak pegang Sean" Liam mengambil tas di gendongan remaja bernama Sean.

Mereka berjalan menuju kapal yang akan membawa mereka ke pulau terpencil yang akan mereka kunjungi.
Pulau itu bernama 'Pulau Eclipse' yang artinya pulau gerhana dalam bahasa Prancis.

Disebut pulau gerhana karna dulunya sekitar tahun 1900 pulau ini muncul disaat gerhana suci muncul. Menurut kepercayaan orang jaman dulu gerhana suci hadir seribu tahun sekali ketika cahaya suci dan kegelapan bertemu sehingga menghasilkan gerhana. Ada juga yang percaya gerhana suci ada karna turun nya manusia suci yang di utus untuk melindungi alam manusia dari serangan alam lain. Pulau gerhana muncul tepat ketika gerhana suci muncul.

Banyak orang orang Bahkan ilmuan mencari tahu kenapa pulau ini tiba tiba muncul, namun mereka tak menemukan jawabannya. Kini pulau gerhana sudah ada penghuninya walaupun tak terlalu banyak. Pulau tersebut seperti pulau umumnya ada sekolah, kendaraan, tempat perbelanjaan dan lain sebagainya.

Liam dan Yohan yang memang menyukai teori dan konspirasi berencana untuk pergi ke pulau Eclipse untuk memecahkan teori tersebut dan menyeret adik kelas mereka yaitu Sean untuk ikut. Sean yang memang anaknya polos dan suka pasrah hanya iya iya saja keinginan mereka, ehh Sean malah dijadikan babu untuk membawa koper dan tas mereka, untung ada Liam yang baik hati membantu Sean, tidak seperti Yohan.

Mereka berada di atas kapal yang akan berlayar menuju pulau Eclipse, hanya mereka bertiga yang menumpangi kapal ini, tidak ada satu orang lagi yang tadi mereka lihat.

Yohan menoel tangan Liam sehingga membuat Liam menoleh dengan alis terangkat. "Liam kau bawa bukunya?"

"Bawa, ini" Liam mengeluarkan bukunya yang berada di tas dan langsung di ambil oleh Yohan.

"Kak, sampai disana kita makan dulu ya? Sean lapar" Sean mengusap perutnya dengan wajah cemberut karna ia lapar padahal sebelum berangkat mereka tadi makan dulu.

Yohan menatap Sean sinis "makan Mulu fikiran nya"

"Biarin lah, perut perut Sean bukan perut kak Yohan" sarkas Sean.

"Udah udah, iya Sean nanti kita makan dulu kakak juga mau nyari informasi penginapan di sana"

🌊🌊🌊

Di tempat lain seorang laki laki bersama dengan pasangan lansia tua sedang berbicara di depan halaman rumah. Yang muda memetik sayur sayuran yang akan dimasak sang nenek.

"2 sudah datang,  4 lagi akan segera datang, mereka pasti tak akan mengingatmu" ucap sang kakek.

Pemuda tersebut menghela nafasnya
"Aku tahu"

"Lalu bagaimana kau bisa melawan 'dia' jika hanya kau yang ingat"

"Entahlah, aku juga belum memiliki rencana untuk melawan 'dia', lagipula dia juga belum datang kan?"

ISLAND :  The secret of A book Where stories live. Discover now