- 01

23 5 1
                                    

"Pangeran Malik, sebaiknya anda istirahat sekarang,"

"Diam kau,"

Setelah malam itu, Pangeran Malik jatuh sakit. Dia tidak bernafsu makan atau tidur, hari-harinya dia habiskan duduk di kursi taman istana sambil memandangi kolam ditemani oleh Panglima Rafel.

Hari demi hari berlalu, kondisi Pangeran Malik semakin memburuk. Tatkala si 'Gadis Bunga Sakura' yang menarik perhatiannya tidak pernah menampakkan diri kepadanya lagi.

Walaupun sakit, hal itu tidak mengubah pribadi Pangeran Malik yang keras kepala dan pantang menyerah. Dia penasaran dengan gadis itu, dan dia tidak akan berhenti, sampai dia bertemu lagi dengan gadis itu.

Di suatu sore, pangeran yang malang itu semakin tidak bahagia, namun dia tetap sabar menunggu kemunculan gadis itu lagi. Untuk menghiburnya, para dayang memanggil musisi terkenal. Cuaca sedang panas. Para musisi memainkan alat musik mereka mengelilingi kolam itu, sedangkan Pangeran Malik duduk di bangku taman dan Panglima Rafel dan para dayang berdiri di belakangnya.

Ketika para musisi sedang memainkan musiknya, tiba-tiba dari balik bunga sakura, muncul gadis cantik itu. Tidak ada yang menyadari kehadirannya kecuali Pangeran Malik, dia langsung menarik pundak Panglima Rafel yang membuat panglima itu harus membungkukkan badannya lalu pangeran itu menunjuk ke arah si gadis.

"Itu dia! Itu dia!" teriak Pangeran Malik, tetapi gadis itu langsung lenyap.

Para musisi berhenti memainkan musik dan para dayang menatap ke arah yang ditunjuk oleh Pangeran Malik, tetapi mereka tidak melihat apapun selain seberkas cahaya dan bunga Sakura.

"Rafel! Kau lihat dia kan?!" tanya Pangeran Malik. Pangeran muda itu tampak lebih ceria dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dia seperti anak kecil yang baru pertama kali melihat gajah di kebun binatang.

Panglima Rafel tertegun, dia sekilas melihat gadis itu. Walau hanya sebentar, dia tahu jika dia adalah gadis yang sangat cantik.

"Oi Rafel! Kau dengar tidak?!" panggil si Pangeran keras kepala itu.

Lamunan Panglima Rafel buyar, dan mengangguk. Walaupun awalnya dia tidak percaya, namun kini dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

"Iya pangeran, saya melihatnya!" balas Panglima Rafel.

"Bagus! Kini aku punya saksi untuk meyakinkan ayahku!" seru Pangeran Malik.

Sore itu ditutup dengan ekspresi kebingungan dari para dayang dan musisi, ekspresi kagum Panglima Rafel, serta senyuman puas Pangeran Malik.

*****

Malam berikutnya, saat dua dayang memainkan musiknya, gadis itu muncul dan langsung lenyap lagi. Pencarian segera dilakukan di taman bunga yang rimbun, tetapi tak ditemukan apa-apa, bahkan jejak kaki sekalipun.

Pencarian ini di anggap sia-sia, dan Pangeran Malik dianggap berhalusinasi, karena otaknya yang kepanasan tatkala dia menderita penyakit yang cukup parah.

Setelah pencarian itu berakhir, Panglima Rafel mengantar Pangeran Malik untuk kembali ke kamarnya. Diperjalanan Pangeran Malik terus menggerutu karena tidak terima dianggap berhalusinasi. Padahal Panglima Rafel sudah melihat gadis itu juga.

Ketika selesai dengan tugasnya, Panglima Rafel hendak kembali ke ruangannya, namun Raja Blane mencegatnya. Raja Blane membawa Panglima Rafel ke ruang kantornya menanyainya beberapa pertanyaan.

"Jadi, Panglima Rafel. Yang lain bilang, kau sudah melihat si 'Gadis Bunga Sakura' itu. Apakah itu benar?" tanya Raja Blane.

Panglima Rafel mengangguk, "Benar yang mulia, saya melihatnya kemarin sore," jawab Panglima Rafel.

Raja Blane meletakkan sikutnya di meja dan tangannya menopang dagunya, tatkala dia mendalami topik pembicaraan saat ini.

"Bagaimana penampilan gadis itu?" tanya Raja Blane lagi.

"Saya hanya melihatnya sekilas, tetapi kalau tidak salah lihat, gadis itu memiliki rambut panjang dan pupil matanya mirip seperti bunga sakura, yaitu merah muda. Dia mengenakan baju daerah asal negeri di Tenggara, yaitu Kimono dengan motif bunga sakura. Dia tidak mengenakan alas kaki. Tubuhnya kecil mungil, dan seperti gadis pemalu," jelas Panglima Rafel.

Raja Blane mengangguk paham, "Menurutmu, siapa sebenarnya gadis itu? Apakah dia seorang penyihir yang berusaha menyusup?" tanya Raja Blane.

"Saya tidak yakin, tetapi menurut teori saya dia adalah roh bunga sakura yang menjelma menjadi seorang perempuan," jawab Panglima Rafel.

Raja Blane mengangkat sebelah alisnya. Raja Blane kemudian kembali bertanya, "Bukankah itu hanya legenda dari negeri di Tenggara?"

Panglima Rafel terdiam sejenak, lalu menjawab, "Rasanya tidak mungkin jika seseorang dapat lenyap begitu saja tanpa sihir. Saya juga tidak merasakan jejak penggunaan sihir atau fluktuasi sihir dimanapun, yang mulia,"

"Hmm.. kamu benar juga, sepertinya aku sendiri yang harus turun tangan menyelidiki kasus ini," Raja Blane berdiri, begitu pula dengan Panglima Rafel. Lalu si Raja tegas itu berjalan keluar pintu kantornya.

"Lagi pula, siapa sih yang ingin punya menantu seorang roh yang tidak jelas asal-usulnya," lanjut Raja Blane lalu keluar dari ruangannya, meninggalkan Panglima Rafel yang masih kebingungan.

ー OMAKE

Di lorong istana Kerajaan Vermillion. Seorang dayang dan penjaga kerajaan tengah berjalan menyusuri lorong-lorong yang panjang itu sambil bergosip mengenai rumor yang tengah beredar.

"Hei, kamu sudah dengar rumor yang tengah beredar akhir-akhir ini, belum?" tanya seorang dayang pada seorang penjaga kerajaan.

"Rumor? Oh, rumor si 'Gadis Bunga Sakura' itu ya?" jawab si penjaga kerajaan.

"Tepat! Kau tahu tidak, tadi sore dilakukan pencarian terhadap si sosok 'Gadis Bunga Sakura' itu, tapi tidak membuahkan hasil! Sepertinya Pangeran Malik hanya berhalusinasi," jelas si dayang.

"Iya, mungkin karena latihan yang diberikan oleh Raja Blane terlalu keras sehingga pangeran menjadi kelelahan dan mulai berhalusinasi melihat sosok si 'Gadis Bunga Sakura' itu," duga si penjaga kerajaan.

"Mungkin?" balas si dayang.

Tanpa mereka sadari, mereka melewati kamar Pangeran Malik. Dan Pangeran Malik yang belum tidur lantas mendengar segala percakapan mereka.

"Bangsat.." umpatnya.

Hei, pangeran tidak seharusnya mengumpat, bukan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAKURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang