Perasaan yang terpendam

73 4 1
                                    

Saat mengecek hp-nya, ada notif chat dari ohm.

"Thirak, kamu tunggu dulu yaa... Aku mau anterin Leng pulang dulu, soalnya kasian dia ga ada yang jemput"

"Iya iyaa.. hati hati dijalan" balas nanon

"Alah palingan juga nanti gw dilupain kek biasanya, gw kan ga penting" gumam Nanon kesal

"Lama-lamain aja dah piketnya, lagian rumah si Leng juga jauh" pikir nanon

Saat nanon sedang membersihkan papan tulis, ia kesulitan membersihkan tulisan yang berada paling atas. Tiba tiba ada tangan yang muncul dari belakangnya dan membantu nanon membersihkan tulisan itu. Saat menoleh kebelakang nanon terkejut, rupanya orang itu adalah Blue. Kebetulan Blue juga piket di hari yang sama dengan Nanon.
Hanya tersisa mereka berdua di kelas itu karena yang lainnya sudah pulang.

[Fyi, Blue itu sebenarnya suka sama nanon sejak kelas 10 dan sekarang mereka kelas 11. Blue terlambat mendekati Nanon karena keduluan sama Ohm]

"Ah.. Blue, makasih ya" ucap Nanon dengan senyum hangat

"Iya sama sama" balas Blue dengan sedikit canggung karena dia mencoba menahan rasa salting nya itu

"Kelas udah bersih nih, ayo pulang. Lu pulang Ama siapa non?" Tanya Blue yang sebenarnya ingin mencoba mendekati Nanon, walau dia tau nanon sudah punya pacar

"Gw pulang bareng Ohm, ntar dia jemput gw"

"Oh, oke deh kalo gitu, bye" ucap Blue dengan sedikit kecewa karena dia ingin mengantar Nanon pulang

~Saat tiba didepan gerbang~

"Duhh.. ini Ohm kemana sih, masa belum balik. Berasa gw piketnya tadi kurang lebih 45 menit, sejauh apa sih rumah Leng itu" gumam Nanon

Setelah menunggu sekitar 2 jam, nanon pun sudah lelah jadi dia mencoba menelepon Ohm.

Saat Nanon sedang sibuk dengan ponselnya, datanglah pak satpam.

"Belum pulang dek? Udah mau magrib loh ini"

"Iya, anu pak saya belum dijemput"

"Mendingan buruan pulang deh, kalo makin malam ntar banyak hantu"

"Hehe... Iya pak"

"Aduh.. kok ohm dari tadi ga ngangkat, apa jangan jangan dia ketiduran lagi. Arghh sumpah kalo sampai lo lupain gw lagi, ga bakal gw maafin lo. Biarpun lo ngemis ngemis ke gw" ancam nanon dalam hatinya

Karena muak Ohm sedari tadi tidak mengangkat telepon darinya, akhirnya nanon memutuskan untuk menelepon kakaknya saja, phi pluem.

"Phi, jemput nanon dong, nanon masih disekolah nih.."

"Lah bukannya Lo pulang Ama pacar lo?"
Tanya phi pluem

"Ga jadi, dia dari tadi blum ada jemput nanon. Buruan ya phi, udah gerimis ini"

"Yaudah tunggu, 15 menit gw sampe"

Saat phi pluem tiba, dia dengan kesal terus mengoceh tentang betapa bodohnya ohm, karena dia membiarkan pacarnya sendiri di tengah hujan deras. Gini gini Pluem sayang tau sama Adeknya.

"Liat aja tuh anak, berani beraninya ninggalin adek gw. Kalo sampe kita ketemu lagi, gw hajar lo"

"Udah bang, gapapa kok. Mungkin Ohm lupa kali" ucap nanon berusaha menenangkan phi pluem

"APA!! BERANI BANGET DIA LUPA SAMA ADEK GW, GW HAJAR LO"

"Udah phi udah, nanon cape tau. Mau cepat cepat istirahat"

"Iye ah bawel lu, lagian mana mungkin gw terima adikku yang paling cantik imut nan menggemaskan ini di tinggalin begitu aja"

"Ahh udah napa bang" ucap nanon dengan wajah yang sedikit memerah akibat pujian dari kakaknya itu.

Pacar VS SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang