Sunoo yang orang lain tahu,hanya seorang siswa SMA biasa yang pendiam. Namun siapa sangka seorang pemuda yang hobi berdiam diri di kamar ini,diam diam menciptakan game yang Ia beri nama CONNECTed. Sebuah game simulasi bertahan hidup, salah satu jeni...
Sunoo menatap takut ke arah Evan yang tengah menembaki dinding di depannya.
" kak Evan... "
Panggil sunoo pelan, yang di panggil tidak menoleh. Namun ia menghentikan pelatihannya dan langsung berjalan menghadap sunoo yang tengah menunduk.
"Ada apa? "
Sunoo menggerutu dalam hati, nadanya kenapa kayak gitu sih, sunoo kan tambah takut.
"Emm...anu... Sunoo minta maaf soal yang tadi", Ia memainkan jari jarinya gugup.
" minta maaf untuk apa? "
Dor!, Evan kembali menembak tembok.
Sunoo semakin menunduk takut, " Maaf gara gara sunoo kak Evan jadi jatuh... "
Evan terkekeh, Ia mengusak kepala sunoo lembut.
" aku maafkan,tidak apa apa... "
Sunoo mendongak dengan mata berbinar, "jadi kak Evan nggk marah? "
Evan menggeleng, "untuk apa aku marah?, hanya jatuh dari ranjang bukan apa apa bagiku. "
Sunoo tersenyum, " kak Evan tau! , gara gara kak Steve tuh!, orang sunoo bangun tidur di kagetin" Adu sunoo membuat Evan terkekeh.
Mereka duduk di reruntuhan di sana.
"Memangnya apa yang Steve lakukan? "
"Sunoo baru aja buka mata muka kak Steve deket banget sama muka sunoo, makanya sunoo kaget"
Sunoo cemberut jika mengingat tadi.
"Kau lihat itu sunoo? "
Evan menunjuk sebuah tiang yang masih berdiri di antara banyaknya reruntuhan bangunan di sekitarnya.
Sunoo mengangguk,
"Itu dulu sekolah kami, kami sekolah di kemiliteran bersama. Oleh karena itu kami bisa menggunakan pistol."
Sunoo diam menyimak,
"Saat itu kami sedang bersembunyi dari pelatihan di markas senjata sekolah. Kami tertidur disana, sampai tidak sadar terjadi kekacauan di luar, ruang yang kami tempati memiliki pondasi khusus, membuat kami tak menyadari terjadi guncangan di luar. "
Sunoo tidak menyangka ada cerita sedetail itu di dalam gamenya.
"Jadi kenapa kak Evan tidak berusaha pergi dari kota ini? "
"Kami sudah mencobanya, namun kami malah di serang oleh orang lain yang kelaparan di luar sana. Mereka mencoba mencuri perlengkapan kami"
Pria tampan berambut biru itu menghela nafas, Ia terlihat lelah.
" aku juga tidak tahu sampai kapan bantuan akan datang kemari"
Sunoo jadi merasa bersalah, ini pasti terjadi karenanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.