Hurt

768 132 19
                                    

Mohon maaf bila ada typo 🙃 selamat membacaa

  Dor!.

"Bagus!, kau cepat belajar sun... "

Sunoo kegirangan di puji oleh Evan. Ia baru saja di ajari menggunakan pistol, untuk jaga jaga.

"Bagaimana?, aku hebat kan kak! "

Evan terkekeh, "iya, kau hebat.. Ayo masuk, "

Mereka masuk ke markas, dari belakang. Di sana ada hanya ada jake dan jhonny.

" jay, Steve dan nicco belum kembali? "

Jake menggeleng, "tidak biasanya mereka lama"

Tiba tiba seseorang membuka pintu dengan kasar, nicco masuk dengan nafas tersengal.

"Nicco?!, ada apa? ", tanya jake khawatir.

" kak jay!, dia... hah..., kak jay, kakinya terjepit!, ia tidak bisa keluar!, aku berlari kesini meminta bantuan! "

Evan tersentak saat nicco jatuh, ia pasti sangat kelelahan.

"Di mana tempatnya?, aku akan menyusul"

"Di reruntuhan star plaza, untungnya tidak ada yang menyerang, tapi tidak tau kalo sekarang... "

"Jake!, Johnny!, ikut aku... ", seru evan.

Ia menoleh ke sunoo yang ikut ketakutan.

" sunoo, tolong jaga nicco dan markas, oke... Ingat saat aku mengajarimu kan? "

Sunoo mengangguk, ia menghembuskan nafasnya perlahan.

"Cepat kak, jangan khawatirkan markas... "

Evan mengangguk, ia segera berlari keluar di ikuti Johnny dan jake. Star plaza lumayan jauh dari markas mereka.

Sedangkan sunoo langsung membantu nicco masuk dan mendudukkannya di sofa. Ia memberikan segelas air untuk nicco.

Sunoo jadi khawatir dengan keadaan jay dan Steve diluar sana. Jay pernah cerita jika banyak orang yang tak segan menyerang agar bisa bertahan hidup.

Di sisi lain, Steve masih berusaha mengangkat beton besar, yang menimpa kaki kanan jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sisi lain, Steve masih berusaha mengangkat beton besar, yang menimpa kaki kanan jay.

"Aish!,kenapa berat sekali! "

Jay terus meringis merasakan sakit,

"Apa nicco sudah sampai ke markas?, "

"Seharusnya sudah, kuharap kak Evan cepat kemari!"

Di tengah usaha Steve mengangkat beton itu, ada beberapa pria paruh baya menghampiri mereka.

"Hei anak muda! "

Steve menoleh, ia menyipitkan matanya. Beberapa pria ini terlihat tidak normal.

"Kau punya makanan? "

CONNECTedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang