Senin/17-Juli-2014
Kiriya Kujo adalah seorang anak desa bersihkan rumah, memasak, mencuci, dan melakukan pekerjaan lain yang seakan tak ada habisnya. Setiap malam, tubuhnya yang lelah harus menerima perlakuan kasar dari orang tuanya yang tak pernah puas.
Sepuluh tahun berlalu dengan penuh penderitaan. Kini, Kiriya berusia enam belas tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA. Segala kesulitan yang ia hadapi sejak kecil telah membentuknya menjadi sosok yang berbeda. Semasa SD, Kiriya diperlakukan seperti pembantu oleh keluarganya sendiri. Saat masuk SMP, ia menjadi sasaran bully dari teman-teman sekelasnya. Hinaan dan pukulan menjadi makanan sehari-harinya.
Di balik tatapan dingin dan senyum sinis yang selalu ia perlihatkan, tersembunyi hati yang hancur namun penuh harapan. Kiriya menyimpan dendam yang mendalam terhadap dunia yang telah mengajarinya kekejaman. Namun, di sudut hati yang tersembunyi, ada keinginan yang tak pernah padam: keinginan untuk menemukan sosok yang tulus mencintai dan menyayanginya.
Luka yang menggores jiwanya ibarat duri yang menusuk daging, namun ia tetap merindukan pelukan hangat yang dapat menyembuhkan segala derita. Dalam malam-malam sunyi, Kiriya memimpikan hari di mana ia dapat merasakan kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang lahir dari cinta yang tulus tanpa pamrih. Ia berharap ada seseorang yang bisa melihat melewati dinding keras yang ia bangun dan merasakan kesedihan yang tersembunyi di baliknya.
Dengan langkah yang berat, Kiriya melangkah ke sekolah setiap hari, membawa serta bayangan masa lalu yang menghantuinya. Dunia mungkin telah membuatnya menderita, namun di dalam hati kecilnya, ia masih menyimpan seberkas harapan. Harapan bahwa suatu hari nanti, ada seseorang yang akan membawanya keluar dari kegelapan dan mengajarinya arti cinta yang sejati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayang-bayang Kekerasan
FanfictionKenangan yang menyakitkan dan perlakuan kasar yang diterimanya semasa kecil telah mengubah Kiriya menjadi sosok yang dingin dan kasar. Hidupnya selalu dibayangi oleh kekerasan, membuat hatinya yang dulunya lembut menjadi keras dan tak berperasaan. N...