.
.
.Jeno menganggap dirinya tidak pernah beruntung dalam hal apapun. Saat umurnya 5 tahun, kedua orang tuanya bercerai dan melupakan sesosok anak yang mereka besarkan bersama selama 5 tahun. Disaat umurnya 12 tahun, ia dilecehkan oleh seorang pria tua brengsek yang sayangnya ia adalah guru dari sekolahnya, tetapi Jeno tidak mendapatkan keadilan dari sekolah tersebut, bajingan. Disaat umurnya 15 tahun, Jeno muda melawan trauma dan ingin memulai hidup baru, Namun sayangnya, anak kecil yang membayangkan sekolah menengah nya bahagia ia pendam. Ia di bully karena dianggap limbah sekolah tersebut.
"Hahahahaha lonte anjing"
Jeno hanya bisa menggenggam kepalan tangannya erat-erat diatas lututnya. Ia tertunduk mendengar fitnah yang keluar dari kakak kelas yang menyukainya tapi ia tolak saat SMP dlu. Jeno tidak tau kenapa bisa Jaehyun sang kakak kelas sangat dendam kepadanya.
.
.Di umur Jeno yang ke 16... Jaehyun kembali berulah dan kecelakaan Jeno kembali terulang.... Ia di lecehkan. Dan di jebak.
"LEPASIN GW ANJING"
'plak'
"Bangsat lu kuat juga yah. Sudahlah Jeno, Lo nyerah aja" ucap Jaehyun dengan mencengkram pipi Jeno.
Jeno tidak bisa berbuat apa-apa, dia direcoki alkohol dengan paksa oleh Jaehyun dan teman-temannya. Dia sedikit tipsy tapi masih bisa memberontak disaat sebotol alkohol diarahkan ke mulutnya.
Teman Jaehyun sedikit kewalahan memegangi Jeno.
"Udahlah anjing, Lo nyerah aja. Atau gw entot paksa Lo disini dengan keadaan sadar."
Dan berhasil. Jaehyun berhasil membuatnya tidak sadar.
.
.
.Sekarang Jeno sudah berusia 23 tahun, ia sudah berkerja, dan kehidupannya sudah mulai berwarna, dikelilingi oleh teman kantor yang baik, bos yang ramah, uang gaji yang cukup untuk kehidupannya. Tetapi ia masih belum merasakan kewarnaan hidupnya sekarang, ia belum bisa berdamai dengan masalalunya....
Setiap malam ia menangis, merasa tidak suci.
Kenapa? Kenapa nasibnya harus begini.
'byurr'
Jeno jatuh.... jatuh ke dalam lautan gelap ... ia berfikir, lebih baik berada di lautan gelap daripada berada di masalalu yang kelam....
"JENO"
"JEN LO BISA DENGER GW???"
Jeno mendengar suara dan cahaya putih yg mulai terang menyilau matanya.
Ia mencoba membiasakan diri dengan penglihatannya yang sudah bisa melihat seorang pria yg menepuk-nepuk pipinya.
ia berkedip, berkedip, berkedip
"Jaemin?"
.
.
.Sejak saat itu, Jaemin menjadi alasan untuk Jeno bertahan hidup. Bagi Jeno ia adalah penyelamat, yah emang penyelamat sihh.
Jaemin adalah alumni dari SMP dan SMA nya. ia ingin bilang teman tapi bukan teman, ia hanya tau Jaemin sebatas muka begitupun Jaemin.
Tapi Jeno bingung, Jeno baru tau kalau Jaemin adalah teman kantor nya???? Padahal Jeno cukup aktif dalam kantor, tapi ia baru tau.
Sekarang ia sudah bersamanya menjalani sebuah hubungan kurang lebih 3 Tahun. Ia sudah bisa berdamai dengan masalalu, dan merasakan warna dalam hidupnya. Itu berkat Jaemin, kekasihnya :>.
Tetapi 1 hal yang Jeno baru tau. Jaemin mengenalnya dari dulu. Bukan sebatas kenal biasa. Dia tau tentang masalahnya, dan ia adalah saksi bisu dari masalah tersebut.
Kenapa... Jaemin ada disitu... Kenapa ia tidak membantunya melawan????
Jaemin tau dia dilecehkan di kelas oleh guru bajingannya.
Jaemin tau dia dibully di kamar mandi sekolah oleh Jaehyun.
Jaemin tau dia dijebak dan dilecehkan oleh si brengsek Jaehyun.
Kenapa Jaemin diam??
Jeno menangis, selama 26 tahun ia tidak pernah menangis walaupun rintangan hidupnya sangat rumit, baru kali ini dia menangis. Jeno merasa terkhianati.
Jeno mengetik 'kita putus, kenapa kau sangat jahat, kau tau semua masalalu ku, kau tau kau bisa menjadi saksi dimana aku tidak dapat keadilan, tetapi kau memilih diam.' dan mengirimkannya kepada Jaemin.
Mereka sudah berkelahi sedari tadi di roomchat, mungkin Jaemin sedang dijalan menuju ke apartemen milik mereka.
Jeno meletakkan hpnya dimeja, dan menangis lagi memikirkan masalalu nya. Trauma nya.
Iya gemetar mengingat dimana pak tua itu memegangnya, Jaehyun yg sedang menciumnya, dan memerko—
'srekkk'
Jeno sudah tidak kuat dengan isi kepalanya. Ia lebih memilih menggores dalam pergelangan tangannya. Darah mengucur keluar, sakit bisa Jeno rasakan tapi ini tidak sebanding dengan isi kepalanya.
Dirasa matanya sudah berbayang, Jeno menyandarkan kepalanya di sofa ruang tamu, menghadap langsung kearah pintu yang dimana ada Jaemin melihatnya dengan muka panik.
Jeno bisa rasakan kecepatan Jaemin yg berlari kearahnya sambil memeluk kepalanya dan menepuk-nepuk pipinya agar Jeno tersadar, Jeno juga bisa rasakan air mata yang menetes kepipinya.Jeno tersenyum, setidaknya ia bisa rasakan dicintai dengan cinta yang tulus...
'terimakasih jaemin'
END
KAMU SEDANG MEMBACA
why? [ JAEMJEN ]
RandomHati Jeno seperti tertusuk 10 pedang. Dari sekian banyak kegagalan, kesialan, ketidakberuntungan yang ia dapat, kenapa sekarang harus seseorang yang ia jadikan keteguhan hidupnya yang diambil? apakah... Tuhan tidak menyukai nya???