Chapter 1

488 51 16
                                    

Kudanya terus berlari membelah jalanan hutan yang tak rata. Jantungnya berdegup tak karuan tatkala ia mendapat berita dari burung pos keluarganya.

"Kumohon Dewa! Selamatkan semuanya!!" 

Ia memacu kudanya semakin kencang ketika melihat bumbungan asap yang tinggi dari kejauhan. Orang-orang disekitar Aula Tianji berlarian menyelamatkan diri mereka sendiri. Tidak ada satupun yang mencoba untuk memadamkan api.

Tidak.

Api ini terlalu besar dan luas. Mendekat saja bisa melelehkan bejana. Fang Duobing membasahi sekujur tubuhnya dengan air sebelum membuka gerbang.

"Terkunci!!!"

Ia menarik Er-ya miliknya dan memusatkan tenaga dalamnya untuk menghancurkan pintu tersebut.

DHUAR!!!!

Dirinya ikut terpental oleh ledakan api dari dalam. Ia bangkit dengan terhuyung. Semuanya dilahab api.

"Niang..."

"Die..."

"Li-er!"

Ia menghindari runtuhan bangunan yang termakan api. Samar-samar ia mendengar rintihan. Sontak ia berlari dan menemukan runtuhan atap menimpa seorang.

"NIANG!"

Fang Duobing berlutut dan memegang tangan He Xiaohui yang kotor.

"Niang! Niang! Apa yang terjadi?" Ia berucap sembari terbatuk karna kepulan asap.

He Xiaohui mendongak dan tersenyum lemah.

"Xiaobao...anakku...kau kembali"

"Niang! Niang! Kenapa jadi begini?!" Jeritnya dengan lelehan airmatanya yg mengalir tanpa henti.

"Xiaobao...anakku dengarlah...kau harus hidup! Hiduplah! Kau harus kuat..."

"Niang! Niang!"

Tuan Muda itu menggeleng ketika melihat He Xiaohui menutup matanya. Ia melihat kobaran api yang semakin besar menuju ke arahnya.

DHUAR!!


Mulai hari itu tidak ada lagi Tuan Muda dari Aula Tianji.

Begonia Pavilion Where stories live. Discover now