CH 3 (R+15)

105 18 2
                                    

" Apa yang terjadi? "
Tanya Nanami meminta penjelasan setelah memeriksa keadaan dari Suguru.

" Satoru menghampiriku dan memberitahuku jika Suguru tak sadarkan diri setelah dia memberi darah miliknya. Lalu aku memeriksanya kemari dan sepertinya mereka bertengkar, tangannya terluka karena benda tajam "
Haibara menjelaskan.

" Kami tidak bertengkar. Aku yang menyayat telapak tanganku sendiri "
Jelasnya seraya memperlihatkan telapak tangannya yang terluka.

" Bagaimana dengan Suguru? Apa dia terluka pada bagian dalam? "

" Tidak ada bekas memar atau apapun itu. Dia hanya tak sadarkan diri karena kelelahan.. Dia akan segera sadar "
Jelas Nanami.

" Apa?.. "

" Aku pikir mereka tidak bertengkar. Kondisinya baik-baik saja "

" Aku berkata jujur kepadamu "
Satoru menimpali.

" Kemarilah. Aku akan mengobati tanganmu "

Satoru menghampirinya, meletakkan tubuhnya di sampingnya, lalu mengulurkan tangannya yang terluka.

" Kenapa kau melukai tanganmu? "
Tanya Nanami seraya mengobati tangan miliknya dengan hati-hati.

" Sudah kubilang, aku harus memberinya darahku "

" Satoru. Berhenti bertingkah dan jelaskan dengan jujur "
Haibara menjadi serius.

" Aku mengatakannya dengan jujur. Penyihir itu mengatakan jika istriku di kehidupan sekarang menerima darahku dia akan mengingat semua kenangan saat bersamaku dulu "

" Apa itu masuk akal bahwa istrimu seorang pria?! "

" Hei tenanglah "
Nanami mencoba menengahi saat melihat amarahnya memuncak.

" Aku mencium Aroma yang sama darinya "

" Aroma apa?! Idiot! Sekarang aku benar-benar percaya kau seseorang yang tidak waras! "

" Aroma yang sama dengan istriku dulu!! Dan aku tidak gila!! Aku hanya mengatakan apa yang ku alami! "
Satoru menarik lengannya yang belum selesai terobati, dia beranjak dari duduknya dan berjalan pergi menuju kamar dimana Suguru terbaring.

Nanami menghela nafas. Dia melihat Haibara tengah berusaha sekuat tenaga menahan amarahnya. Tangannya memegang pundaknya, menepuk-nepuknya mencoba untuk menenangkannya.

•••

Suguru terkejut melihat 3 orang terduduk di sisi ranjangnya saat dia terbangun dari tidurnya.

" Kau baik-baik saja? Apa kau ingat sesuatu? "
Tanya Satoru gelisah, tangannya memegang hangat tangan miliknya.

Pertanyaan darinya membuatnya teringat kembali dengan apa yang telah terjadi, amarahnya meningkat saat mengingat rasa nyeri itu.

Sebuah tangan melayang menghantam pipi kiri milik Satoru.
" Bajingan! Obat apa yang kau berikan padaku!!! "

Nanami dan Haibara segera menahannya dan mencoba menenangkannya saat melihatnya berapi-api ingin menghajarnya.

" Wow.. Tenanglah tenanglah. Dia tidak memberimu obat "

" Dia memberiku obat! Sialan! Dia ingin membunuhku! "

" Kubilang tenanglah "

Di sisi lain Satoru cukup terkejut dengan situasi sekarang. Pikirannya menjadi ruwet, banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya. Apa dia benar-benar tidak mengingatnya. Apa dia salah. Apa Aroma itu hanya sebuah jebakan. Apa sebenarnya tidak ada kaitan dengan aroma. Lalu bagaimana cara dia menemukan istrinya.

The Breaker Of Chains : Us, Together | Satoru × Suguru | Jujutsu KaisenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang