Di sebuah bengkel tua di pinggir kota, dua sahabat, Alex dan Sagara, duduk di atas kap mobil yang sudah usang. Mereka telah berteman sejak lama, lebih dari sekadar teman, mereka sudah seperti saudara. Dari kecil mereka selalu berbagi kegemaran yang sama, yaitu motor dan jalanan.
"Gue udah lama mikir, Gar. Gimana kalo kita buat geng motor sendiri?" Alex memecah keheningan dengan ide gilanya.
"Gue juga udah lama mikir kayak gitu, cuma belum sempet ngomong sama lo. Lo mau namain apa?"
"Dominus Riders," jawab Alex dengan yakin. "Lo gimana?"
Sagara merenung sejenak lalu menjawab. "Iron Wolves. Keren, kan?"
Alex tertawa kecil, kemudian menepuk pundak sahabatnya. "Keren, keren! Gue pikir kita perlu buat geng kita beda dari yang lain. Gak cuma buat gaya-gayaan, tapi juga bermanfaat buat orang sekitar."
"Setuju," balas Sagara. "Lo mau nunjuk siapa buat jadi president? Apa mau lo sendiri yang mimpin Dominus?" Ucap Sagara diakhiri dengan tawa.
Alex berpikir sejenak, "kayaknya gue bakal pilih Samuel buat posisi itu, dia orangnya bisa dipercaya. Lo sendiri gimana?"
"Gue pikir Bakti cocok buat Iron Wolves."
Dan dari sanalah semuanya dimulai. Dua geng motor yang berbeda, tapi dengan jiwa yang sama, hadir di kota tersebut. Mereka sering terlihat bersama, mulai dari touring bersama, memodifikasi motor bersama, atau sekadar nongkrong di kafe sambil berbincang santai. Semua berjalan mulus karena adanya perjanjian damai yang dibuat oleh Alex dan Sagara sendiri: mereka berjanji untuk selalu menjaga perdamaian dan saling membantu.
Di bawah kepemimpinan Samuel dan Bakti, kedua geng bekerja sama dengan baik. Dominus Riders dan Iron Wolves menjadi dikenal di kalangan masyarakat sebagai geng yang membantu menjaga keamanan lingkungan. Kehadiran mereka sangat dihargai.
Namun, badai mulai datang ketika salah satu anggota Iron Wolves terlibat sebuah kasus. Kasus ini menyebabkan banyak anggota Iron Wolves merasa kecewa. Beberapa anggota akhirnya memilih untuk meninggalkan Iron Wolves, bahkan beberapa geng yang awalnya dekat dengan Iron Wolves, pindah haluan dan mulai merapat ke Dominus Riders.
Di markas Iron Wolves, terlihat beberapa anggota sedang berkumpul. Bakti, selaku president Iron Wolves, berdiri di tengah ruangan dengan wajah serius. Sagara, yang berdiri di sampingnya, mencoba menenangkan suasana.
"Kayaknya kita harus bubar," kata Bakti akhirnya. Suaranya berat dan penuh tekanan.
Salah satu anggota-Ronald, langsung bereaksi. "Gak bisa gitu dong! Kita gak bisa bubar cuma karena ada satu masalah. Kita bisa cari solusi lain!"
Bakti menghela napas panjang. "Gue ngerti perasaan lo, Ron. Tapi situasi kita udah parah. Banyak yang udah ninggalin, kita gak punya pilihan lain."
"Lo serius, Ti? Gak ada cara lain buat bertahan?" tanya Lukman, anggota lain yang terlihat emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDE WITH YOU
ActionGilang tak pernah menyangka bahwa jatuh cinta bisa seberbahaya balapan liar di malam hari. Giselle, gadis yang memikat hatinya sejak pandangan pertama, adalah adik dari seseorang yang terlibat kecelakaan misterius yang menyeret nama Gilang sebagai p...