Beberapa tahun telah berlalu sejak ketegangan antara Dominus Riders dan Iron Wolves pertama kali muncul. Kedua geng masih berdiri, hubungan diantara mereka telah berubah menjadi permusuhan yang tak terelakkan.
Setelah melakukan berbagai provokasi dan terus mengusik Dominus, Ronald kembali membuat konflik baru diantara keduanya.
Ronald mengambil ponsel miliknya dan menghubungi seseorang yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya, Samuel Nandra Afandi.
"Temuin gue di kafe deket markas Iron Wolves sekarang juga" Ronald langsung menutup panggilan itu dan segera bergegas pergi ke kafe yang dimaksud, tak lupa ia juga membawa map yang berisi surat perjanjian yang dibuat oleh Alex dan Sagara.
Sesampainya di sana, Ronald bisa melihat orang yang tadi ia hubungi sudah duduk di salah satu meja, menatapnya dengan tatapan yang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tatapan penuh amarah dan kebencian.
"Lo mau apa? Buruan" Ucap Samuel ketika Ronald baru saja mendudukkan dirinya di kursi.
"Santai dong, lo gak mau pesen dulu apa?" Ronald memanggil seorang pelayan dan langsung memesankan minuman untuk mereka berdua.
Setelah pesanan mereka sampai, Ronald langsung meminumnya. Berbeda dengan Samuel yang hanya menatap gelas berisi minuman itu dengan tatapan datar.
"Lo gak minum?" Tanya Ronald.
"Lo pikir gue bodoh?" Balas Samuel yang membuat Ronald tertawa.
"Santai Samuel, minuman ini bersih kok, gak ada racunnya."
Samuel tak menghiraukan ucapan Ronald, ia mendorong gelas minuman itu menjauh. Beberapa bulan yang lalu, salah satu anggota Dominus mengalami keracunan setelah meminum kopi yang ia beli di kafe ini. Setelah diselidiki ternyata ada yang memasukkan racun kedalam kopi tersebut, orang itu adalah anggota Iron Wolves yang memang kebanyakan bekerja di kafe ini.
"Sam," Ronald membuka percakapan dengan nada dingin. "Gue ajak lo ketemu buat satu alasan. Kita bisa damai lagi—"
Samuel memotong perkataan Ronald, "setelah apa yang lo lakuin ke Dominus, lo harap gue mau damai? Gak akan pernah!"
Ronald tertawa mengejek, "yaelah, itu kejadian udah lama. Lagian salah anggota lo sendiri sih, gampang amat dihasut nya."
"Jaga mulut lo sialan!" Samuel berteriak marah sambil bangkit dari kursinya dan langsung mencengkram kerah baju Ronald. Tentu saja Samuel marah, apa yang dibicarakan oleh Ronald adalah topik sensitif baginya.
Beberapa anggota Iron Wolves yang melihat kejadian itu segera mendekati meja mereka berdua, namun Ronald memberi isyarat agar mereka tak ikut campur.
"Tapi gue serius. Kita bisa damai lagi, tapi dengan satu syarat" Ucapnya setelah berhasil melepas cengkraman Samuel.
Samuel menatap Ronald, mencoba menahan rasa kesal yang kembali muncul. "Syarat apa?"
Ronald tersenyum tipis. "Lo serahin wilayah Dominus ke gue, dan lo sama geng lo siap jadi anak buah Iron Wolves."
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDE WITH YOU
ActionGilang tak pernah menyangka bahwa jatuh cinta bisa seberbahaya balapan liar di malam hari. Giselle, gadis yang memikat hatinya sejak pandangan pertama, adalah adik dari seseorang yang terlibat kecelakaan misterius yang menyeret nama Gilang sebagai p...