23. Mengungkapkan perasaan

63 49 0
                                    

°~Menangislah, jangan kau tahan selalu air matamu yang sudah dipastikan tidak akan bisa menampungnya lebih lama lagi~ Lavanya Minara Naladhipa°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
~Menangislah, jangan kau tahan selalu air matamu yang sudah dipastikan tidak akan bisa menampungnya lebih lama lagi~ Lavanya Minara Naladhipa
°

~Perasaaan apakah yang aku miliki terhadap dirimu?, apakah itu rasa sayang atau malah rasa cinta yang telah timbuh?~ Syandana Samana Arnawama
°
°
°

Suara kicauan burung yang lewat melewati pekarangan rumahnya. Suara pohon yang tergoyang kesana dan kemari karena tertimpa amgin sepoi-sepoi yang terasa begitu dingin dikala sore hari dengan awan mulai yang berubah warna menjadi gelap.

Lampu-lampu yang ada ditiap ruangan mulai dinyalakan. Pintu serta jendela tiap kamar juga ditutup dengan sangat rapat dikala hari yang sepertinya akan segera turun hujan.

Seminggu telah berlalu. Lavanya telah berhasil menyelesaikan tugas makalahnya seorang diri tanpa bantuan siapapun dan tadi siang dia pergi kekampus untuk menyerahkan lembaran makalah yang sudah dicetak di fotocopy yang berada dekat dengan kampusnya itu.

Sudah 7 hari lamanya juga sian telah jatuh sakit. Apakah para lelaki jika sedang demam bisa sampai selama itu?, maka iya jawabannya. Karena sianlah salah satu buktinya, yang sakit selama satu minggu penuh. Kini suhu tubuh lelaki itu sudah kembali normal, 36° celcius saat beberapa menit tadi diperiksa menggunakan termometer lagi.

"Lav, aku mau kamu selalu ada disisi aku, aku ngerasa kalo kamu bakal pergi jauh dari aku lagi, aku gak mau kamu pergi ninggalin aku lagi kayak dulu lagi dan aku gak mau hal yang selama ini aku takutkan akan terjadi lagi dan lagi". kata sian risau akan ditinggalkan oleh orang yang entah disayangi atau dicintainya itu pergi darinya seperti seluruh keluarganya.

"Maaf kak arna, aku mau pulang ke rumahku, dan kakak jaga diri baik-baik ya, jangan lupa makan". ucap lava yang tiba-tiba memanggil sian dengam embel-embel kakak.

"Aku gak bakal ninggalin kakak jauh-jauh kok, jarak rumah ini sama rumah kakak gak terlalu jauh, jadi kak arna bisa dateng kerumah aku kapan aja, aku-

Belum selesai lava berbicara, sian sudah memotongnya dengan memeluk tubuh ramping milik lava. Lelaki itu merasa tidak rela berpisah dengan sang gadisnya lagi.

"-aku bakal nyempetin waktu buat datang kesini, aku juga masih kerja dicafe kamu kan?, jadi kamu gak usah khwatir, dan ini bayarannya selama dua bulan aku tinggal disini". kata lava yang mengeluarkan 20 buah lembar uang berwarna merah itu dari dalam dompetnya dan diserahkan kepada sian.

Sian tiba-tiba saja memperat pelukan yang hangat itu, ia merasa tidak ingin berpisah sengannya walau hanya sesaat saja. "Kamu gak usah bayar, karena menurutmu kehadiranmu aja begitu berharga bagiku".

Dear S [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang