prolog

136 58 73
                                    

Gadis dengan cadar putih menutupi sebagai wajahnya berjalan santai menyusuri lorong mansion yang tampak sepi.

Gadis itu tersenyum dibalik cadarnya melihat umma Zahira sedang menyiapkan beberapa masakan.

"Assalamualaikum umma."

Zahira wanita perih baya yang terlihat sangat cantik itu juga menutupi kecantikannya mengunakan cadar.

"Walaikumsalam sayang."jawab Zahira

Aisya Shakira Monika gadis pemilik bola mata hitam, buku mata lentik serta alis rapi jangan lupakan hidung mancung bak perosotan tk dan bibir pink alami, sudah bisa dibayangkan bagaimana cantiknya Aisya namun gadis itu memilih menutupi wajah cantiknya semenjak duduk di bangku smp.

"Pagi umma, Aisya."sapa Shaka

Shaka pria paruh baya yang masih terlihat sangat imut walaupun usianya sudah menginjak 38 tahun."pagi juga abi."sapa balik Zahira dan Aisya

Shaka langsung duduk di kursi meja makan dia mengerutkan dahinya dia tidak melihat putranya diruang makan."arlan dimana umma?."tanya Shaka

"Arlan udah berangkat duluan, katanya buru-buru."jawab Zahira

Shaka hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, dia tahu betul putra kesayangannya itu benar-benar sangat sibuk. walaupun Masi sekolah tapi putranya sudah memiliki bengkel sendiri.

Hening!

Tidak ada pembicaraan lagi mereka bertiga menikmati sarapan pagi mereka tanpa dengan hikmad.

                              _o0o_

                       Kak Arlan.

Kak Arlan

|| Ai,Lo dimana?.

||Temui gue ya ai.

||Ai.

||Jangan dibaca doang ai,tapi dibalas.

||Gue tunggu Lo dibelakang sekolah ai.

                                Read

Aisya hanya membaca pesan itu tanpa ada niatan membalas pesan dari laki-laki itu. aisya menaruh kembali ponselnya di atas meja kantin dan melanjutkan makannya.

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Notif pesan terus menerus bermunculan, Aisya sama sekali tidak memperdulikan notif pesan itu dia sudah tahu notif pesan itu dari siapa.

Dreet!

Dreet!

Dreet!

Notif pesan diganti dengan getaran ponsel yang menandakan ada yang menelfonnya. aisya menatap lama ponselnya diatas meja dengan layar terbalik dia tidak mau kalo ada yang tahu pangeran sekolah menghubunginya yang ada dia akan kena bullying.

Salma jennika haury gadis cantik yang dicap sebagai primadona SMA saewon high school,Pemiliki mata sedikit cipit,hidung mancung serta bibir merah merona membuat gadis itu terlihat sangat cantik.

Salma ikut menatap ponsel Aisya yang terus berdiring."diangkat dulu sya, siapa tahu penting."

Aisya mendongak melihat Salma, dia tersenyum tipis dibalik cadarnya dia langsung mengambil ponselnya. Aisya menghembuskan nafas kasarnya sudah dia duga siapa yang terus menerus menghubunginya.

DIANTARA KITA||On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang