Rahasia Dibalik Kisah

PROLOG

Kicauan burung gereja yang bertengger di dahan pohon serta udara yang sejuk menjadikan pagi ini menjadi awalan yang sempurna bagi seorang gadis berparas cantik dengan dagu terbelahnya, terlebih hari ini hari pertamanya menginjakkan kaki di salah satu Sekolah Menengah Atas dikotanya. Dan tentu saja hal ini menambah semangat serta antusiasnya dalam memulai kesehariannya menjadi anak SMA.

"Morning All," sapanya dengan riang.

"Morning sayang," jawab sang kepala keluarga.

"Hari ini hari pertama adek di SMA kan? Jadi Mami harap kamu betah di sekolah barumu ya dek," ucap sang Ibu.

"Pasti Mom, lagi pula semua temen adek satu sekolah kok. Wila, Lia, Intan, Ben sama Niel kita semua satu sekolah," balasnya sembari tersenyum manis.

Senyuman manis yang ia lontarkan mampu membuat kedua orang tuanya ikut merasakan kebahagiannya saat ini. Karena sejatinya, kebahagiaan si anak juga kebahagiaan orang tua juga bukan? Kedua orang tua gadis ini selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya dan mereka juga selalu saja berusaha menuruti segala permintaan sang anak. Jadi, tidak heran jika sang anak memiliki sifat yang sedikit manja dan tentu saja memiliki sikap yang lemah lembut.

Vanilla Sinthya Tarendra. Tidak hanya berparas cantik saja, tapi gadis yang kerap kali dipanggil Vani atau Nilla ini juga memiliki hati yang elok sama seperti rupanya. Dengan sifatnya yang penyayang, lemah lembut dan suka menolong orang lain, membuatnya disukai banyak orang dan itu juga yang membuatnya memiliki banyak teman dan untungnya hingga saat ini teman-temannya tidak ada yang sengaja memanfaatkan kebaikannya itu, justru mereka segan dan menghormati segala keputusan Vanilla.

"Okay princess sudah sampai," ucap papinya ketika mereka sudah berada diperkarangan sekolah tempat Vanilla menimba ilmu.

Mendengar ucapan sang papi, sontak membuat Vanilla tersenyum bahagia, karena akhirnya hari yang ia tunggu-tunggu pun tiba.

"Baik baginda raja, kalau begitu saya mohon pamit,” balas Vanilla sembari tertawa

Cup.

Satu kecupan dari sang papi mendarat sempurna dikening Vanilla, dan hal itu membuat senyumannya semakin merekah karena perlakuan hangat sang papi.

"Hati-hati ya dek, papi selalu berdoa buat kebahagiaan kamu, papi percaya kalo adek ini anak yang baik, jadi dimanapun kamu berada pasti kamu bakal di sukai banyak orang," ujar sang papi yang membuat Vanilla langsung memeluknya.

"Adek saaayaaangg banget sama papi, makasih banyak ya pi udah mau jadi papinya Vanvan," ucapnya terharu di balik pelukan hangat sang papi.

"Hm, ya udah sekarang kamu masuk. Jangan nangis, nanti cantiknya ilang," kekeh sang papi.

Setelah melepas pelukan dan mencium tangan papinya, Vanilla pun turun dan melambaikan tangan saat Mobil papinya mulai menjauh dari area sekolahnya. Dia pun bergegas masuk ke dalam gedung sekolah dan mulai mencari keberadaan teman-temannya.

Saat sedang mencari keberadaan temannya, Vanilla tidak sengaja menabrak seseorang yang membuat berkas yang di bawa orang itu jatuh berserakan.

"Astaga! Maaf… maaf aku gak sengaja," Ucap Vanilla sambil membantu membereskan berkas yang berserakan itu.

Orang itu hanya terdiam sambil membereskan berkasnya, dirasa sudah selesai, orang itu kembali melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Vanilla yang masih menatapnya bingung. Tapi baru beberapa langkah, orang itu tiba-tiba saja berhenti dan langsung berbalik seraya menatap Vanilla sejenak, sebelum akhirnya orang itu melemparkan senyumannya kepada Vanilla.

Walaupun senyuman yang di lontarkan orang tersebut hanya sebentar saja, namun itu mampu membuat Vanilla terdiam hingga ternganga, sampai-sampai dia tidak sadar akan keberadaan teman-temannya yang saat ini sudah berada di sampingnya.

"WOYY! BENGONG AJA LO NTAR KESURUPAN."

𐙚

Hai guys, gimana nih ceritanya?

Suka gak? Semoga suka ya 🤭

Kalau suka jangan lupa tinggalkan jejak ya,
love u, muach 😘

Stay healthy 💕