C H A P T E R - IX

1 1 0
                                    

Hai semuanya...
Masih ada yang nunggu cerita "Rahasia dibalik kisah" ini gak ya??🤔

Semoga masih ada deh xixi ><

Happy reading 💞

𐙚

Sesampainya di cafe, Vanilla bergegas turun dan menemui teman-temannya.

“Sorry gua telat”.

“Lo dari mana aja sih, kita khawatir tau sama lo!” ujar Wila kesal.

“Lo bawa siapa itu?” tanya Ben ketika ia melihat seorang gadis yang sedari tadi berjalan dibelakang Vanilla

Sontak saja Vanilla segera menoleh dan sempat terkejut juga karena dia melupakan bahwa ada seseorang yang ia bawa bersamanya, “ya ampuunn, gua lupa kalau gua bawa orang lain ih maaf ya,” ujarnya pada gadis tersebut, merasa tak enak.

“Lah si curut bisa-bisanya lupa”

“Ya gimana ya, soalnya setelah turun dari mobil pikiran gua langsung blank dan hanya tertuju ke kalian doang sampek gak sadar kalau dari tadi gua bawa anak orang juga,” ujarnya seraya menarik salah satu kursi di sana.

“Yuk lo duduk disini,” tawarnya pada gadis tersebut seraya menarik kursi disebelahnya, dan gadis itu menuruti ucapan Vanilla.

“Udah lama kalian kenalnya?” tanya Ben yang penasaran seraya menatap intens gadis tersebut.

“Nggak, kita baru aja kenalan tadi pas gua mau kemari”

“Tiba-tiba banget,” timbrung Intan sembari mencomot kentang goreng yang ia pesan.

Kemudian Vanilla menceritakan awal mula dirinya dengan gadis itu bertemu hingga akhirnya dia membawa gadis tersebut bersamanya. Selama Vanilla bercerita, semua teman-temannya diam tak ada yang bersuara dan mereka memilih untuk fokus mendengar cerita Vanilla hingga tiba-tiba saja Ben celetuk, “Dari tadi lo bilang ‘dia’ mulu tanpa ngasih tahu ke kita namanya”

“Eh iya juga ya, duh gua juga udah lupa lagi namanya padahal tadi kita udah kenalan hehe,” ujarnya cengengesan seraya menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

“Lo ya Nil, bisa-bisanya lo gak ingat nama cewek secantik ini ckck tega bener lo,” ujar Niel yang tentu saja dengan dramatis.

“Gua lupa ih, maafin ya,” ujarnya kepada mereka, lebih tepatnya kepada gadis tersebut karena dia benar-benar merasa tidak enak.

“Iya gak apa-apa kok, gua ngerti”

“Jadi nama lo siapa?”

“Gua Vanessa, dan kalian bisa panggil gua Vanes”

“Hanya Vanessa aja?”

“Lo ya Ben nanya mulu kek dora,” omel Niel yang tak di indahkan Ben.

“Nama lengkap gua Vanessa Putri Siswanto, gua dari kelas XII-IPA 3,” jelasnya yang hanya dibalas anggukan singkat saja dari sipenanya

“Wah kakak kelas ternyata tapi cakep banget loh btw kenalin gua Niel. Ekhem nama panjang gua Daniel Virzi Baskoro tapi lo bisa panggil gua sayang kok atau honey juga boleh, senyaman lo aja,” ujarnya dengan genit dan penuh semangat seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan gadis yang bernama Vanessa itu.

Ketika Vanessa membalas baik tangan Niel seraya tersebut, hal itu membuat senyum Niel semakin merekah yang membuat semua teman-temannya merasa jijik.

PLAK!

“Anjir ntan sakit tau! Tangan lo ringan banget” omelnya tak terima ketika mendapat geplakan dari Intan sedangkan yang diomelin hanya menggendikkan bahunya saja tanda tak peduli dan hal itu membuat teman-teman mereka yang lain tertawa kecil melihat tingkah dua manusia ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rahasia Dibalik Kisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang