Beginning of the story

541 53 24
                                    

Restoran

Keluarga Kim dan Jeon sedang berkumpul dan membahas pernikahan kedua anak mereka yaitu Kim Seokjin dan Jeon jungkook

"Apakah anda sudah memeriksa kesehatan anak anda? Karena keluarga kami tidak ingin mengambil resiko lain, jika anak anda tidak bisa memberikan penerus untuk keluarga kami" ketus eomma jin

"Tenang saja, saya sudah memeriksakan nya dan semua baik-baik saja" jawab eomma jungkook

"Baiklah, jadi apa yang anda inginkan sebagai isi dari kesepakatan kita" lanjut eomma jin

"Itu sangat mudah, perusahaan Kim cukup menjadi investor tetap dan membangun perusahaan saya menjadi perusahaan besar dan terpandang sehingga orang tidak lagi memandang sebelah mata kepada keluarga kami, saya rasa itu cukup setara dengan pengorbanan keluarga kami" jelas eomma jungkook

jungkook duduk terdiam disebelah ibunya dengan menahan kesedihannya karena merasa dirinya hanya dianggap barang yang bisa ditukar tambah oleh ibunya

Sedangkan Jin menatap jungkook tajam karena sebenarnya dia juga tidak menyetujui kesepakatan ini dikarenakan dia sudah memiliki pasangan yang bernama jimin dan mereka sudah menikah selama lima tahun

"Baiklah, kalau begitu pernikahan akan dilakukan bulan depan" tegas appa Jin sambil berjabat tangan dengan ibu jungkook yang menandakan bahwa kesepakatan ini sudah disetujui kedua belah pihak

______________________________________

Kediaman keluarga Kim

"Apa sebenarnya yang ada di pikiran appa dan eomma, apa kalian lupa aku sudah menikah" Jin meluapkan kekesalannya

"Kami ingat kau sudah menikah, tapi kami membutuhkan keturunan darimu, karena kamu anak kami satu-satunya, kau paham itu jin" tegas eomma Jin dengan emosi yang tak kalah besar dari Jin

"Aku dan jimin sedang berusaha mengabulkan permintaan kalian dengan segala kempunan yang kami miliki, jadi aku mohon kalian bersabarlah" lirih Jin yang sudah hampir frustasi menghadapi orang tuanya

"Apa katamu Jin, bersabar? Kami sudah menunggu kehadirannya selama lima tahun Jin dan itu bukan waktu yang singkat untuk kami menunggu, hingga kami memikirkan jalan terakhir untuk keluarga kita" eomma Jin menjelaskan dengan penuh penekanan

"Tidak bisa kah kalian menunggu sebentar lagi" lirih Jin

"Kami memberikanmu waktu seminggu untuk berpikir, jika kau tetap bersikeras untuk tidak menerima penawaran dari kami, maka kami akan menganggapmu tidak pernah ada didalam keluarga ini dan jangan pernah memanggil kami sebagai appa dan eomma mu" tegas appa Jin sambil meninggalkan Jin yang terduduk di sofa

"Untuk kali ini eomma tidak bisa membantumu Jin, jadi eomma harap kau memikirkannya dengan matang" lanjut eomma Jin yang mengikuti langkah suaminya meninggalkan Jin sendiri di ruang keluarga mereka

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang" lirih batin Jin

Jin meraup kasar rambut dan wajahnya karena merasa frustasi dengan situasi yang harus dia hadapi saat ini

______________________________________

Kediaman Jin

Ini merupakan minggu terberat dalam hidup Jin hingga dia tidak bisa menikmati waktu tidurnya dengan tenang karena memikirkan permintaan orang tuanya, hingga akhirnya dia memutuskan untuk berbicara kepada jimin tentang perihal pernikahan yang harus dia lakukan dengan jungkook

Jimin sedang asik menonton sebuah acara realiti show sambil menikmati cemilan kesukaannya

"Sayang, aku ingin bicara" ucap Jin pada jimin

"Bicaralah" balas jimin yang masih sibuk dengan kegiatannya

Jin melangkah menuju jimin, mengambil cemilan ditangan jimin dan mengangkat jimin hingga duduk di pangkuannya

"Jin, aku sedang menonton" rengek jimin

"Dengarkan aku sayang, aku ingin bicara serius" ucap jin sambil mengelus pipi jimin

"Baiklah, aku akan mendengarkannya" jawab jimin sambil tersenyum

"Dua minggu lagi aku akan menikah, ini semua sudah di atur oleh orang tuaku dan aku tidak bisa menolaknya karena aku tidak ingin bermasalah dengan mereka minie, maafkan aku" ucap Jin sambil terbata-bata

Jimin tidak langsung merespon pembicaraan Jin karena dia sibuk mengatur nafasnya yang terasa berat dan menahan air mata yang seakan berlomba untuk keluar dari mata indahnya

"Sayang, maafkan aku" lirih Jin sambil memeluk jimin dan itu berhasil membuat air mata jimin jatuh satu persatu membasahi pipinya

"Apa karena orang tuamu sangat ingin mempunyai cucu? Apa karena sampai sekarang aku belum bisa memberikan mu keturunan? Aku sedang berusaha Jin, apa mereka tidak bisa bersabar sebentar lagi?" suara jimin terasa begitu getir

"Sayang tenanglah" Jin mengelus punggung jimin agar lebih tenang

"Aku juga ingin punya anak Jin, bahkan sangat ingin, dan aku tak ingin berbagi dirimu dengan siapapun Jin" tangisan jimin akhirnya pecah

"Kau milikku Jin, hanya milikku, tolong katakan itu padaku Jin" jimin sudah tak dapat lagi membendung air matanya

"Iya sayang aku hanya milikmu, setelah dia memberikan kita anak, aku akan segera menceraikannya aku janji" ucap Jin sambil memeluk erat dan tak henti mengusap punggung jimin agar bisa sedikit tenang

"Kau janji padaku Jin, itu akan menjadi anak kita dan kau akan menceraikannya segera setelah anak itu lahir? tanya jimin sambil menatap sendu mata Jin

"Aku janji sayang" Jin tersenyum

"Bisakah kau membuat kontrak perjanjian itu dan suruh orang itu menandatanganinya? Aku tidak mau suatu hari dia datang dan mengambil anak kita Jin" lirih jimin

"Aku akan membuatnya sayang dan kau akan ikut melihat dia menandatangani surat itu agar kau tidak meragukan ku" jelas Jin

"Baiklah aku akan memberikan mu ijin untuk menikah dengannya" ucap jimin

"Terimakasih sayang" ucap Jin dilanjutkan dengan mencium bibir jimin

.
.
.
.
.
.
.
______________________________________

TBC

Kita nyebrang kesini dulu ya guys, berhubung yang disana belum ada pencerahan yang meyakinkan 😅

Nah, ini juga aku hanya merealisasikan yang katanya pengen nchim atau mphi jadi saingan juki, tapi kita ke nchim dulu ya 🤭

Semoga kalian suka ya dengan ceritanya dan mohon siapkan adrenalin kalian, karena ini sepertinya agak lebih menguncang 🙏😅

Btw terimakasih ya masih selalu hadir dan kasih suport buat aku, saranghaeyo 🤗💜

Jangan lupa kritik dan saran juga plus tetap tinggalkan jejak
dengan cara vote dan komen ya 😉

Follow aku juga ya jika berkenan, terimakasih ☺🙏

see u next part, bubye 👋👋

Sabtu, 29 Juni 2024

Second PairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang