Lembar Pertama - Murid Pindahan

228 24 2
                                    

Embun yang menetes pada ujung dedaunan serta wajah sang mentari yang terbit dipenghujung ufuk timur muka bumi menjadi pertanda bahwa aktivitas kehidupan manusia pada belahan muka bumi bagian tersebut akan dimulai seperti biasa setiap harinya.

Kim Leehan seperti biasa sedang bersiap sebelum berangkat ke sekolah, sebuah penjara suci tempat menimba ilmu bagi orang orang yang seumuran dengannya.

Leehan menyebutnya sebagai penjara karena sebenarnya dirinya sangat membenci tempat tersebut. tatapan dari berpasang pasang netra itu terasa sangat menyebalkan baginya. Leehan selalu membenci kenyataan tentang memiliki suatu perbedaan dengan para majoritas selalu dianggap aneh.

"Kamu itu bukan aneh sayang, Kamu itu spesial" Leehan selalu percaya dengan apa yang dikatakan oleh satu satunya orang yang paling berharga baginya dan yang selalu ada untuknya, sang ayah.

Kim Leehan berbeda dengan manusia pada umumnya, kedua netra indah miliknya bisa melihat mereka yang tidak bisa dilihat oleh khalayak umum. Leehan memiliki kelebihan untuk bisa melihat apa yang biasanya orang orang sebut sebagai hantu, siluman, roh, sebut saja para makhluk mistis itu.

"Selamay pagi Ayahnya Kim Leehan yang paling paling manis" Sapa Leehan kepada satu satunya orang lain yang berada pada kediaman keluarga Kim Tersebut, Kim Sungho. Sungho merupakan satu satunya keluarga yang Leehan punya saat ini.

"Mau apa kamu? pagi pagi udah ngerayu ayah" balas Sungho disana sambil menyiapkan sarapan untuk mereka berdua serta kotak bekal yang akan dibawa oleh putranya ke sekolah. dengan bunga red spider lily terpasang cantik menjadi hiasan di sela telinga bagian kirinya yang sudah menjadi ciri khas dari sang ayah tersebut. Ayahnya sangat menyukai bunga tersebut, terbukti dari taman bunga mereka yang penuh dengan keindahan mahkota merahnya.

"Mau belajar dulu, supaya nanti sukses dan dapet jodoh yang cakepnya minimal kayak ayahnya Kim Leehan." balas Leehan bercanda pada sang ayah.

"ada ada aja kamu, ayo udah makan. sama jangan lupa bekalnya dibawa." kedua orang itu mulai menikmati mengisi nutrisi tuduh pagi mereka sebelum memulai kegiatan mereka sehari hari dengan obrolan dan candaan santai sepasang ayah dan anak itu.

. . . . .

"Aku Berangkat." Leehan berteriak saat keluar dari rumahnya

"Hati hati dijalan." balas Sungho dari depan wastafel sambil mencuci alat kegiatan pagi hari mereka.

Leehan berjalan dengan santai menuju ke halte bis dengan earphone yang terpasang pada kedua alat indra pendengar pemuda itu. terputar lagu yang bertemakan mencintai diri sendiri mengiringi langkah demi langkah yang Leehan ambil ke tempat tujuannya.

"dia masih disana." Batin Leehan saat tiba pada halte bis terdekat dari rumahnya tersebut. Seorang nenek tua berdiri dipinggir jalan menatap lurus pada seberang jalan tersebut, sudah terhitung hari ketiga bagi Leehan menemukan sosok tersebut tidak bergeming dari tempat itu.

Leehan melakukan hal yang selalu ia lakukan jika bertemu dengan mereka yang tidak bisa dilihat oleh pasang mata lainnya selain dirinya. Belajar dari pengalaman semasa hidupnya, Leehan akan membuang mata dan menghindari tatapan langsung dengan mereka. akan banyak hal menyebalkan dan menyusahkan jika berhubungan dengan mereka.

Bis sekolah sudah sampai di halte tersebut, dengan tenang Leehan menambil langkah seribu menaiki alat transportasi tersebut tanpa menatap ke arah arwah tanpa raga tersebut. untung saja bis yang ia naiki masih sepi penumpang sehingga dia agak bebas memilih tempat duduk. dengan mendaratkan pantatnya pada pojok belakang bis Leehan menutup kelopak matanya untuk mengistirahatkan netra tersebut diperjalanan menuju sekolahnya ini.

. . . . .

"Leehan!" satu satunya orang yang tetap menyapa Leehan tanpa tatapan dilingkungan sekolah ini. mungkin itu terdengar sebagai sebuah berita baik bahwa ada yang menerimanya dengan apa yang ia miliki, namun Yoo Seungeon adalah sebuah anomali pemuda rupawan ini merupakan penggila akan hal hal yang berbau mistis.

Neko ~ Taeshan ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang