Awal Pertemuan

68 30 11
                                    


Bab 1 - Awal Pertemuan
Cerita ini hanyalah fiktif bukan berdasarkan kisah nyata , berasal dari pikiran author

Happy Reading - Selamat Membaca :)

Adhea Fransiska
Dia adalah sosok perempuan yang pemalu bahkan bisa dibilang ia jarang bicara, dia hanya suka tersenyum jika bertemu dengan siapapun. Dia memiliki kulit kuning langsat yang manis

Dan hari ini adalah hari pertama ia bersekolah di jenjang SMA. Dia pun bergegas siap siap ke sekolah.
"Kamu udah SMA aja ya, Dhea," ucap mama Dhea dengan bangga melihat anaknya yang sudah menduduki jenjang SMA.

Dhea pun membalasnya dengan mengangguk dan tersenyum.
"Hati - hati ya nak, semoga kamu dapat teman baru di sekolah," ucap mamanya sambil melambaikan tangan kepada Dhea. Dhea pun pergi dan berjalan menjauh dari rumah dan menuju ke sekolah.

Jarak rumah dan sekolah SMA tersebut tidak terlalu jauh hanya sekitar 15 menit. Jadi Dhea hanya berjalan kaki ke sekolahnya.

Kurang dari 15 menit, Dhea pun sudah sampai dan disitu terpampang jelas "SMA 1 Nusantara".

Dhea langsung masuk ke pekarangan sekolah dan sekolah nya sangat luas, ada lapangan basket, disertai vas bunga bunga yang indah. Tetapi tak terlihat dimana kantin sekolah ini. Dhea pun terpesona melihat SMAnya karena SMPnya tidak seluas ini, bahkan sampai lupa masuk kelas.

"Oiya, aku kan mau masuk kelas," ucapnya lirih

Dhea ingat nama kelasnya X MIPA 3, tapi dia tidak tau dimana letak kelas nya. Dia berusaha mencari kelas tersebut bahkan sampai naik tangga, tapi yang dia temukan hanyalah kelas tingkat atas, Dhea menjadi panik dan bingung.

'Duh bagaimana ini'

Akibat panik , dia tak sengaja menabrak seorang pria, Dhea pun terjatuh. Pria itu pun memegang dagu Dhea dengan tatapan tajam.

"Kalau jalan liat² ya , lu juga kan yang jatuh sendiri," ucapnya sambil senyum sinis.

Pria itu pun pergi, Dhea langsung menundukkan kepalanya karena kejadian memalukan tadi

dan .. pria itu adalah?

Rega Antonio
Dia adalah sosok lelaki yang nakal, bahkan kasar dan pemarah. Namun dia sangat tampan dan terlihat dewasa, serta memiliki kulit putih bersih.

Dhea pun masih menundukkan kepalanya sambil duduk di lantai hingga ada yang melihatnya.

"Hei! apa ada yang salah? kenapa kamu duduk di lantai dan nunduk gitu sih.." Dhea langsung menegakkan kepalanya.

"E.. Emmm.. itu kak - e," Dhea hanya mengatakan itu terus menerus

"Emm.. jangan grogi gitu, kan gue bingung." "Apa jangan² kamu sakit?" lanjut ia bertanya

"Ehhh enggak kak," jawab Dhea sambil menggelengkan kepalanya.

" Aku - s - sesat " Ucap Dhea gugup
" Hah? Sesat? " dia pun mengerutkan dahinya terlihat heran

" Emm eh maksudku.."

'duh gini nih kalau ketemu orang mana orang baru lagi' batin Dhea

"Ooh, gue ngerti, kamu tersesat?" ucapnya dibalas dengan anggukan

"Pasti lu adekel baru , emangnya lu kelas X apa?"
"Mipa 3"

"Oh oke , sini gw anterin"

Kami berdua pun sudah sampai ke kelas

"Emm anu.. m - makasih kak" Ucap Dhea dengan nada pelan dan terbata - bata

"Ehh iya dek" Jawabnya sambil senyum

He's RegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang