🍃

41 5 0
                                    

Hongjoong dan Mingi telah bersama sebagai teman dan rekan satu tim selama bertahun-tahun, tetapi malam ini ada sesuatu yang berbeda di antara mereka.

Setelah latihan panjang dan melelahkan, keduanya memutuskan untuk bersantai di apartemen Hongjoong. Suasana malam yang tenang dan kehangatan ruangan memberikan rasa nyaman yang jarang mereka rasakan.

Mereka duduk di sofa, berbicara tentang berbagai hal, dari latihan mereka hingga mimpi dan harapan mereka.

Tanpa disadari, jarak di antara mereka semakin mendekat, sampai akhirnya tatapan mereka bertemu dalam keheningan yang penuh makna. Mingi, dengan hati-hati, mengangkat tangannya dan menyentuh pipi Hongjoong.

"Bisakah aku...?" tanya Mingi dengan suara lembut, hampir berbisik.

Hongjoong tidak menjawab dengan kata-kata, tetapi mengangguk pelan, matanya tidak pernah lepas dari tatapan Mingi. Perlahan, Mingi mendekat dan mengecup bibir Hongjoong dengan lembut. Ciuman itu penuh perasaan, membuat jantung Hongjoong berdegup kencang.

Saat ciuman mereka semakin dalam, Hongjoong merasakan tangan Mingi yang mulai menjelajahi tubuhnya. Dia mengerang pelan saat salah satu jari Mingi menyentuh titik sensitif di tubuhnya. Sensasi itu begitu intens, membuatnya menggeliat sedikit di bawah sentuhan Mingi.

Hongjoong merengek pelan saat merasakan salah satu jari Mingi masuk ke dalam dirinya. Rengekan itu, lembut dan penuh gairah, membuat Mingi semakin terangsang. Dia bisa merasakan lebih banyak cairan pra-ejakulasi keluar darinya, menandakan betapa terangsangnya dia.

"Apakah kamu baik-baik saja, Joong?" tanya Mingi, suaranya serak oleh gairah.

Hongjoong mengangguk, matanya setengah tertutup oleh kenikmatan yang dia rasakan. "Ya, aku baik-baik saja. Tolong, jangan berhenti," katanya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Mingi tersenyum lembut dan melanjutkan gerakannya, dengan hati-hati memastikan bahwa setiap sentuhan memberikan kenikmatan maksimal bagi Hongjoong. Dia menundukkan kepalanya dan mencium leher Hongjoong, membuatnya merinding oleh sensasi yang ditimbulkan.

Dengan setiap gerakan jari Mingi, Hongjoong semakin hanyut dalam kenikmatan. Dia tidak bisa menahan rengekan dan erangan yang keluar dari bibirnya. Setiap suara itu membuat Mingi semakin bersemangat, mendorongnya untuk memberikan lebih banyak kenikmatan bagi Hongjoong.

"Aku ingin kamu, Joong," bisik Mingi dengan penuh gairah di telinga Hongjoong.

Hongjoong hanya bisa mengangguk, terlalu tenggelam dalam perasaan yang mendominasi tubuhnya. Mingi menarik dirinya sedikit, hanya untuk menatap wajah Hongjoong yang memerah dan penuh gairah. Dengan lembut, Mingi menarik tubuh Hongjoong lebih dekat, mempersiapkan mereka untuk tingkat keintiman yang lebih dalam.

Malam itu, mereka berdua menemukan kehangatan dan cinta yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Setiap sentuhan, ciuman, dan bisikan menjadi simbol dari ikatan yang lebih dalam dan kuat di antara mereka. Mereka tahu bahwa setelah malam ini, hubungan mereka tidak akan pernah sama lagi, dan itu adalah sesuatu yang mereka sambut dengan hati terbuka.

Ketika pagi tiba, mereka berbaring bersama di tempat tidur, saling berpelukan dan berbagi kehangatan. Hongjoong tersenyum pada Mingi, merasa lebih dicintai dan diterima daripada sebelumnya. Mingi mengecup dahi Hongjoong dan berkata, "Aku akan selalu ada di sini untukmu, Joong."

Hongjoong mengangguk, merasa damai.

"Aku tahu, Mingi. Aku juga akan selalu ada untukmu."

Charismatic Episode • All × HongjoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang