ketiga

54.8K 2.3K 25
                                    

Jangan lupa follow dan vote nya ya ❤️

.
.
.
.
.
.
Kini jam menunjukkan pukul tujuh pagi di mansion yang besar dan mewah terdapat keluarga yang sedang sarapan pagi bersama.

Namun dalam sarapan itu hanya ada keheningan doang dan hanya ada suara dentingan sendok, tapi sang kepala keluarga memecahkan keheningan itu.

"Kau menyuruh bodyguard mencarikan data seseorang, benar itu Nathan?" ucap sang kepala keluarga atau Daddy nya Nathan.

"Iya dad" ucap Nathan membalas pertanyaan sang Daddy, sedangkan anggota keluarga yang lain pada lihatin si anak bungsu Nathan.

"Siapa yang kamu cari nak" ucap nyonya keluarga itu atau mommy nya Nathan.

"Lawan ku di balapan tadi malam mom" ucap Nathan.

"Kenapa kau mencari data anak itu" ucap Arga si sulung di keluarga itu.

"Wajah nya sangat mirip dengan adik, dan hatiku menjadi hangat ketika dekat dengan nya" ucap Nathan yang masih teringat dengan wajah sang adik nya.

"Apa maksudmu" ucap Raka anak kedua di keluarga itu.

"Wajahnya sangat mirip dengan wajah adik kita bang" ucap Nathan.

Sang kepala keluarga pun langsung memanggil bodyguard yang di suruh oleh Nathan untuk mencari data anak itu.

Datanglah bodyguard itu dan memberikan data itu ke sang kepala keluarga kemudian ia pergi, sedangkan sang kepala keluarga langsung membuka data itu dan membaca isi biodata tentang anak yang di maksud Nathan.

Alex atau sang kepala keluarga sedikit terkejut karna isi data anak itu sama dengan data anak bungsu nya yang meninggal karna kebakaran rumah sakit tujuh belas tahun yang lalu.

"Isi biodata nya sama dengan isi biodata anak kita" ucap Alex pada sang istri nya.

Megan atau nyonya dari keluarga itu terkejut dan tanpa sadar menetes kan air mata, "jadi anak kita masih hidup" ucap Megan dengan nada yang bergetar.

"Kita harus memastikan nya lagi mom" ucap Bryan anak ketiga di keluarga itu.

"Kita harus melakukan tes DNA pada Vano" ucap Alex.

"Iya kita harus melakukan nya, mommy sangat rindu dengan adik kalian hiks" ucap Megan sambil menangis.

"Sekarang kalian berangkat ke kantor dan ke sekolah, Daddy akan ke sekolah vano untuk menjemput nya tes DNA" ucap Alex, ia pun berpamitan dengan si istri dan beranjak pergi meninggalkan mansion.

Begitu juga dengan para pemuda di keluarga itu Arga,Raka,dan Bryan pergi ke kantor mereka sedang kan Nathan pergi ke sekolah nya.

.
.
.
.
.
.
.

Sedang kan di lain sisi, seorang pemuda bersama dengan kedua sahabat nya ini berada di kelas dan mabar game online.

Dan ya itu adalah Vano,rehan dan Zaki mereka tengah mabar game, dan suasana di kelas kini sangat rame karna jam pelajaran ini adalah jamkos kenapa jamkos karna guru yang seharusnya masuk sedang cuti lahiran.

Lalu datang lah seorang guru dan ia masuk ke kelas vano, "yang nama nya vano di panggil ke ruang kepala sekolah" ucap guru itu, guru itu namanya citra dan bidang studi IPS.

"Saya buk" ucap vano meyakinkan diri nya.

"Iya kamu" ucap buk citra, vano pun berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan mendekati buk citra.

"Kenapa saya di panggil buk" tanya vano.

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu nak" ucap buk citra kemudian ia pergi meninggalkan vano.

Sedangkan vano masih binggung namun ia beranjak pergi dan menuju ke ruang kepala sekolah, setelah sampai di ruang kepala sekolah vano langsung mengetok pintu ruangan itu.

Tok tok tok suara bunyi ketukan pintu, dan suara dari dalam pun keluar, "masuk" ucap seseorang dari dalam yang ternyata adalah kepala sekolah.

Vano yang sudah mendapatkan jawaban pun akhirnya masuk ia melihat pak kepala sekolah dan seorang pria berumur namun masih gagah dan berbadan tegap bahkan tinggi nya seratus sembilan puluh dua centimeter

"Ada apa bapak manggil saya" ucap vano pada si bapak kepala sekolah yang bernama pak Abrar.

"Tuan ini ingin bertemu dengan mu nak" ucap pak Abrar pada Vano.

"Kenapa bapak ingin bertemu dengan saya" ucap vano pada pria yang bertubuh gagah itu yang ternyata adalah Alex.

"Saya ingin kamu ikut dengan saya" ucap Alex pada Vano.

"Tapi ngapain bapak ingin saya ikut dengan bapak?" tanya vano pada Alex.

"Saya ingin kamu melakukan tes DNA" ucap Alex yang membuat vano terkejut.

"Hah apa apaan bapak, ingat ya pak saya tidak kenal bapak dan jangan harap saya mau melakukan tes itu" ucap vano kemudian keluar dari ruangan kepala sekolah.

Alex hanya menatap datar vano yang meninggalkan ruangan itu dan tanpa sadar Alex mengucapkan sebuah kalimat, "kau sungguh bermain main dengan Daddy mu ini ya" ucap Alex.

Sedangkan vano sepanjang jalan hanya bergumam tak jelas, "berani sekali menyuruh ku melakukan tes itu,siapa dia" itu lah gumam vano sepanjang jalan hingga sampai di depan kelas.

Vano pun masuk ke kelas dan langsung duduk di meja nya, Rehan dan Zaki hanya melihat wajah vano yang kesal, "Lo kenapa?" tanya Zaki.

"Iya Lo kenapa, muka Lo kok cemberut gitu" ucap rehan.

"Kalian mau tau gak, masak gue di suruh melakukan tes DNA sama seorang pria, ya gue gak mau lah" ucap vano.

"Aneh banget, Lo kenal gak sama pria itu?" tanya rehan.

"Ya enggak lah yang pasti mukanya itu kayak tembok gak ada senyum senyumnya datar aja,dah gitu badan nya tinggi dan bau badan nya itu bau uang" ucap vano menjelaskan ciri ciri pria itu.

"Wah bagus sih Lo gak mau lakukan tes itu takut nya dia mau culik Lo lagi" ucap Zaki asal nyeplos aja.

"Jadi gimana Lo bilang nya" tanya rehan.

"Ya gue jawab aja gak mau habis tu gue langsung keluar dari ruangan itu" ucap vano.

"Ohh bagus lah, yaudah yok lanjut mabar" ucap Zaki.

"Gas" ucap vano dan rehan barengan.

Akhirnya mereka pun kembali mabar game online hingga jam istirahat tiba, sedangkan Alex ia sudah pergi dari sekolah itu dan menuju ke kantor nya.

❤️BERSAMBUNG❤️

Jangan lupa follow dan vote nya ya ❤️ 🥰

M

akasih udah baca🥰


See you guys ❤️

Love you❤️❤️❤️

VANO S1 (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang