Jurig 2

14 2 0
                                    

Terima kasih yang sudah mengirim cerpen bulan ini!!! Sangat-sangat-sangat seru membacanya. Semoga ada manfaat yang bisa dipetik dari komentar di bawah ya, mohon maaf kalau ada salah kata.

Finding Leli's Voice (89)

Sangat kreatif, idenya dekat melokal, tapi di luar dugaan, benar-benar kreatif. Dari awal dibuka dengan baik. Siapa sangka cerita ini seperti 'pintar-pintaran' orang pintar. Ide-ide orang pintarnya juga di luar nalar, bisa-bisanya kepikiran suaranya dipindah ke hewan. Sudut pandang Sri, asisten Leli, seorang observan yang luar biasa, dia bahkan bisa memperhatikan kelima biduan memejamkan mata hampir bersamaan dan semua bernapas lega, mungkin kalau memang memakai sudut pandang orang pertama sebaiknya detail-detail yang terlalu mendetail dibatasi. Sama mungkin saran dari aku, bisa masuk-kan clue tipis-tipis yang nantinya akan berhubungan dengan akhir cerita, misalnya semenjak suara Leli hilang terpaksa di-back up oleh biduan-biduan muda lainnya. Mengenai kebahasaan, penulis sudah sangat apik merangkai kata-kata yang tidak membosankan dan bisa dimengerti. Rasanya cerita yang seperti ini yang memang cocok dan kawin dengan ragam kosakata favorit penulisnya.

Dias Rosa (91)

Satu kata, keren!!! Aduh gimana ya, tadinya sempet kaget pas tiba-tiba kok ganti nama tokoh, apa nggak kebalik? Oh ternyata memang sengaja. Keren ih! Jujur dari awal curiganya sama detektifnya karena dia tiba-tiba tahu alamat tokoh utama, ternyata plot twist. Setelah baca ulang dari awal memang ternyata sudah ada hint-hint yang memang membawa kita ke penjelasan ceritanya, menakjubkan. Aku suka cara penulis menggambarkan pemikiran-pemikiran sang tokoh utama, ketakutannya, kekacauannya. Secara kebahasaan ditulis dengan sangat rapi dan minim kesalahan. Aku yakin penulis juga telah melakukan riset untuk menulis cerpen ini, aku sangat mengapresiasi hal tersebut.

Amanogawa: Pemakaman Hulu (82)

Pembangunan suasana ceritanya bagus, seakan-akan pembaca dibawa terserap berada di dalam cerita. Namun, alih-alih cerpen misteri, ini lebih cocok menjadi bab 1 novel fantasi, aku baca ulang berkali-kali memastikan letak misterinya, kalau menurutku ini bukan misteri tapi lebih ke cerita yang dark. Cerpen ini sangat potensial untuk menjadi novel. Mungkin sebaiknya penulisnya jangan terlalu jorjoran, pasti ide demi ide berkecamuk banyak sekali di kepala, imajinasi penulisnya tinggi sekali, tapi tenang dulu, duduk dulu, pikirkan dulu konsep dan bagaimana cara membuat cerpen dengan segala batas katanya, mungkin salah satu caranya adalah perbanyak baca cerpen. Untuk visualisasi sendiri sebenarnya sudah sangat bagus ya, aku sangat mengapresiasi penulis yang menambahkan foto dan video untuk makin menambah daya tarik cerpen ini. Secara kebahasaan, gaya khas fantasi penuh istilah-istilah fantasi, tapi karena kecerdasan penulis membuatnya mudah dimengerti.

Montaks Mystery BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang