Chapter 17

68 11 2
                                    

Aldebaran mengemudikan mobilnya masuk ke dalam kawasan perumahan residence yang berlokasi di kota Wollerau di distrik Höfe kanton Schwyz, Swiss.

Hunian yang di bangun di atas tanah seluas 1430 m² itu berada di pinggiran danau Zürichsee. Dan terdiri dari tiga tingkat dengan konsep modern minimalis futuristik yang mengusung konsep monokromatik di dalam ruangan dan fasad kaca untuk eksteriornya; dinding, atap dan pintu di dominasi oleh material kaca transparan.

Rumah mewah dan elegan itu terbuat dari bahan beton berkualitas tinggi, dan di bangun oleh Wayne Enterpises yang dikepalai sendiri oleh Al selaku seorang developer real estate bersama dengan timnya, Steven sebagai arsitek dan Bobby sebagai kontraktor. Kedua pria itu merupakan rekan dan juga kawan Al dalam membuat berbagai jenis hunian yang mendominasi kota Swiss selama ini.

Al memarkirkan mobilnya ke dalam garasi, ditempatkan bersama dengan mobil-mobil mewah lainnya yang berbeda jenis ukuran dan merk yang berjejer apik di dalam garasinya yang luas.

Seorang pria mengenakan kacamata bening yang bertengger di hidung mancungnya, berdiri di depan pintu garasi, membuat pria itu terlihat cerdas hanya dengan berdiam diri seperti itu. Dan memang begitulah seseorang yang memiliki nama lengkap Tobias- tangan kanan Sal yang merupakan kakak kandungnya.

"Selamat datang tuan muda...." sambut Tobias dengan hormat dan santun.

"Kenapa kau di sini?" tanya Al langsung, tidak menduga bawahan kakaknya ada di rumahnya.

Apa Sal sudah pulang?

Kenapa Elvano tidak memberitahuku apa-apa?

Dan Al mencoba mengingat-ingat apakah ada kabar dari Elvano untuknya setelah pertemuan terakhir mereka di La Soupiere.

Tobias datang menghampiri Aldebaran dan mengambil tas kantor berbahan kulit berwarna hitam di tangannya.

"Kakak anda sudah menunggu. Tuan Sal tiba dari Dubai sejak dua hari yang lalu." jawab Tobias dengan wajah meyakinkan. Berbohong pada Al yang disangkanya masih belum mengetahui kebohongan yang sudah Sal lakukan pada adiknya.

Al tidak berkata apa-apa, tidak melanjutkan bertanya, karena sekarang dia mengetahui, kalau orang-orang ini bersekongkol menipu dirinya.

Raut wajah Al langsung berubah dingin saat dia menyadari bahwa keluarga yang sangat dipercayainya akan tega berbuat hal seperti ini padanya.

Teruslah menipuku, karena aku akan mencari tahu sendiri dan membongkar semua sandiwara yang kalian mainkan secepatnya. Batin Al berjanji dalam hati.

Pintu berbahan kaca bergeser secara otomatis saat sebuah sensor pemindai tubuh yang transparan mengenai tubuh Al. Kemudian pintu pun bergeser saat keamanan dari rumah mewah itu mengenali identitas tuan rumahnya.

"Selamat datang Tuan Al. Selamat datang kembali ke rumah Wayne Residence." Suara mekanis dari robot setinggi satu kaki menyambut kedatangan Al. Robot yang memiliki bentuk seperti karakter Olaf dari kartun Frozen itu menggerakkan kepalanya dengan kaku secara sistematis.

"Halo Olaf. Apa pemindai keamanan rumah ini rusak?" tanya Al pada robot yang memiliki mata bersinar biru, dia mengeluarkan smartphone miliknya di dalam saku jas dan mengecek apakah ada notifikasi masuk yang tidak dia dengar hari ini.

Musimnya CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang