[2] Quick Transmigration Female Lead: Male God, Never Stopping (Indonesia)

Bab 1441 - 1450

Bab 1441 Ekstra: Selama kamu ada di dunia, aku bisa hidup (3)

Saya hanya merasakan jantung saya berdebar kencang, seolah-olah saya mendengar suara keselamatan.

Aku membuka mataku, menatap mata kaget semua orang, dan samar-samar mendengar suaranya yang jelas keluar dari earphone.

Dia berkata: Tunggu dia kembali.

Saya berkata: Oke.

Ini mungkin sebuah janji, sebuah janji yang akan kupercayai dengan teguh meskipun seluruh darah di tubuhku terkuras habis.

Oleh karena itu, ketika Su Nian muncul di hadapanku dan ingin membunuhku, aku tidak takut sama sekali.

Karena aku tahu dia tidak bisa membunuhku...

Aku bisa merasakan darah mengalir dari tubuhku sedikit demi sedikit, namun keinginan kuatku untuk bertahan mendorongku untuk menekan bel perawat meskipun ada benda tajam yang menusuk punggung tanganku.

Su Nian tidak pernah menyangka bahwa orang yang kehilangan 2000cc darahnya masih bisa hidup di dunia ini.

Tentu saja, bukan hanya dia tidak menduganya. Tak seorang pun di sini berpikir bahwa ketika saya tahu dia tahu alasannya...

Saat aku memejamkan mata, aku berada dalam pelukannya.

Suatu saat aku berkata pada diriku sendiri, jika dia tidak menginginkanku, jika dia menggandeng tangan pria lain dan masuk ke aula pernikahan suatu hari nanti.

Lalu aku pasti akan membuat keributan, menusuk hatiku dengan belati, dan mati dengan kuat di pelukannya.

Ini adalah naskah dia tidak mencintaiku. Namun, naskah di kehidupan nyata adalah——

Orang yang dicintai gadis kecil Luo Qingchen ini adalah aku!

Entah itu aku yang punya ingatan atau aku yang kehilangan ingatan.

Sebenarnya, saat dia muncul di hadapanku di hari pertama aku kehilangan ingatan, aku tahu kalau hubunganku dengannya pasti luar biasa.

Rasanya otomatis ada sentuhan manis di udara, dan tiba-tiba saya menjadi sedikit gugup.

Menurutku, aku masih harus membedakan siapa yang aku suka.

Setidaknya... bukan Liang Bingbing.

Meski tanpa ingatan, aku hanya bisa menerima semua ini secara pasif.

Terimalah pengaturan orang tuamu dan terimalah apa yang disebut upacara pertunangan.

Namun, penerimaan pasif bukan berarti Anda tidak bisa mengambil inisiatif.

Saya mencoba segala cara untuk mengujinya, menguji kesukaannya, dan menguji hubungan kami.

Hingga, saat dia sedang menyelamatkan gadis kecil di hadapanku, punggung tangannya tanpa sengaja dipotong oleh seorang gelandangan.

Saat darah merah cerah menetes, aku mendengar suara di hatiku.

Kenangan bergulir dari pikiranku, memenuhi pikiranku sedikit demi sedikit.

Saya cukup yakin bahwa dialah orang yang ingin saya habiskan sisa hidup saya bersamanya.

Namun, dia lebih mendominasi dari yang kubayangkan. Aku selalu mengira dia akan memilih kawin lari denganku, tapi aku tidak menyangka dia akan memilih menikah denganku.

Belakangan saya memikirkannya, ini bagus, setidaknya saya bisa memperkenalkannya kepada semua orang dengan cara yang sah.

Dalam hidup ini, istriku hanya memiliki satu nama: Luo Qingchen!