[2] Quick Transmigration Female Lead: Male God, Never Stopping (Indonesia)

Bab 1541 - 1550

Bab 1541 Raja bodoh berkuasa: Berapa kali kamu ingin membunuhku? (25)

Malam itu gelap dan berangin, dan Yue Caizhi tetap terjaga untuk waktu yang lama di Istana Cermin Bulan.

Sudah lebih dari sepuluh hari sejak dia mendetoksifikasi kaisar. Meskipun Lin Nanyi memintanya untuk tinggal di istana, dia tidak pernah membiarkannya tidur dengannya.

Setiap hari setelah makan malam, dia meminta Wende untuk membawanya kembali, dan dia tidak pernah mengizinkannya menginap.

Jangankan seorang ratu, dia bahkan tidak diberi gelar selir kekaisaran...

Mungkinkah di dalam hatinya, dia masih tidak bisa melupakan penyihir yang meracuni negara dan membunuhnya?

Dia awalnya mengira Luo Qingchen dipenjara di istana yang dingin dan telah menghabiskan kekuatannya. Dia telah menyelamatkan nyawa kaisar, dan dia mungkin akan menjadi orang yang paling dihargai olehnya.

Tapi aku tidak pernah menyangka penyihir itu benar-benar bisa berkembang di istana yang dingin...

Mengapa? Mengapa? Mengapa?

Cinta bisa membuat orang menjadi berani, cinta bisa membuat orang berkompromi, dan cinta bisa membuat orang menjadi kejam.

Tidak peduli apakah dia bisa menjadi penguasa harem atau tidak, Luo Qingchen, penyihir yang ditaklukkan, harus dilenyapkan.

Tujuh hari kemudian, ketika utusan dari Tianzhu datang berkunjung, sebagian besar penjaga di istana akan pergi ke Aula Harmoni Tertinggi untuk melindungi keselamatan kaisar.

Maka pasti tidak ada seorang pun di Istana Leng!

Itu adalah waktu terbaik untuk mengambil tindakan, dia benar-benar... sama sekali tidak boleh melewatkannya.

-

Tujuh hari kemudian, Istana Emas.

Luo Qingchen masih merasa bahwa dia memilih nama ini dengan baik, hanya dalam beberapa hari, dia telah mengumpulkan banyak emas, perak, dan perhiasan.

Tetapi saya sedikit sibuk, dan tiba-tiba saya merasa bahwa menerima Xiaotian bukanlah keputusan yang tepat!

Karena dengan Xiaotian, tidak mungkin ada Xiaohei!

Waktu mekarnya bunga berbeda dengan waktu memetik tanaman obat. Dia membiarkan Xiaotian tinggal di ruang terbuka sementara dia pergi ke loteng di sebelahnya untuk merapikannya.

Setiap tangga di loteng dilapisi dengan kristal, dan sudut-sudutnya dihiasi dengan lentera istana berlapis kaca.

Lantai pertama berisi perhiasan, termasuk berbagai gelang giok, jepit rambut emas, perkakas, pita, dll.

Lapisan kedua diisi dengan brokat, blus smoke, jubah damask, rok bermotif bunga, baju brokat halus...

Warna pakaiannya diatur dari terang ke gelap, dan hanya dengan melihatnya saja sudah memberikan Anda perasaan nyaman.

Dia meletakkan beberapa kaligrafi dan lukisan di lantai tiga, yang cukup kosong. Dia tidak pernah memikirkan apa yang akan diletakkan di sana.

Kemudian dia menyadari bahwa beberapa hal telah ditakdirkan...

"Dong, dong, dong, dong—"

Begitu dia turun dari loteng, dia mendengar suara gong dan genderang. Dia sedikit mengernyit dan bertanya pada Xiaotian di sebelahnya, "Hari ini hari apa?"

"Saya mendengar bahwa seorang utusan datang untuk merayakan seluruh negeri!"

"Ang—" Dia mengangguk lembut dan berkata, "Pasti ada banyak makanan enak."