Kara pun langsung saja melepaskan kakinya yang berkulit langsat itu dari atas perut lelaki Intel tersebut, matanya masih saja menyorot tajam ke arah wajah pria tersebut. Matanya berusaha mencari kebenaran dalam mata tersebut.
Kara menaikkan tangannya dan merogoh benda gepeng yang sedari tadi dala saku celana panjang miliknya, benda gepeng tersebut ia ketik dengan cepat agar terlihat rahasia dimata pemuda yang sedang berdiri dihadapan Kara sendiri.
Messenger:
??:
Ada apa?Kara:
Kau dimana???:
Kediaman mu sendiriKara:
Ayolah jangan bercanda😂??:
Terserah jangan membuang waktuku dengan candaanm yang tak jelas mu itu, aku sibuk.Kara:
Tunggu, kau cari tau tentang orang ini sekarang aku membutuhkan identitas dirinya. Kau tak perlu banyak bicara atau aku akan melakukan hal yang diluar nalar mu sendiri.?
?:
Terserah,mana nomornya?Kara:
Tunggu saja nanti akan ku kirim, kau tenang saja asalkan pekerjaanmu berjalan dengan lancar dan baik.??:
Y.---------------
Kara kembali menatap pemuda yang tadi sengaja mengikuti dirinya, tampaknya pemuda tersebut sama sekali tak peduli dengan tatapan tajam milik Kara biasanya orang lain akan langsung ketar ketir ketika melihat matanya tapi berbeda dengan pemuda yang satu ini.
Pemuda tersebut malah acuh dengan tatapan tajam milik Kara, seperti menganggap Kara hanyalah angin yang lewat saja, Kara menaikkan sebelah alisnya seakan-akan bertanya apa yang dimaksudkan oleh pemuda yang berada dihadapannya ini.
Kara menghembuskan nafas kasar miliknya lalu kembali menatap pemuda yang tengah meringis kesakitan ketika perutnya ditendang dengan kekuatan penuh milik Kara yang bisa dibilang sangat lincah dan cepat dalam bertarung.
"No wa lo, gue minta sekarang," tutur Kara yang masih saja membuat wajah datarnya tampak terlihat jelas dimata pemuda itu.
"Hp? Terserah lo geledah aja semua badan gue" ujar pemuda tersebut dengan santai.
"Oh sini"
"Bentar"
Pemuda tersebut kemudian merogoh sakunya agar mendapatkan benda gepeng yang Kara minta sedari tadi dan juga Kara menginginkannya untuk keperluannya sendiri, Manik brown tersebut terlihat sedang menilisik agar dapat melihat jelas benda gepeng yang ia cari sejak lamanya.
Pemuda itu pun segera memberikan hp-nya kepada Kara yang sudah menginginkannya sedari tadi dan sejak lamanya, pemuda tersebut terlihat menatap Kara dengan banyak pertanyaan dan kebingungan yang Kara berikan kepadanya sampai saat ini juga.
"Kau tenang saja aku hanya meminta nomor telepon jadi kau sama sekali tak perlu untuk menghawatirkan kalau aku ingin membunuhmu karena hal itu tak mungkin terjadi jika kau menurut dengan aku" ucap Kara dengan penekanan di akhir nada yang ia buat untuk membuat pemuda ini takut dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTRO
Teen Fiction"Bantu dan menyelamatkan bukan menghabis musuhnya, selamatkan dan hancurkan." -MYSTRO- "Gue cinta tapi kehalang gengsi." -Kanara Amerra Queensha "Misi ialah misi tetapi mengapa harus melibatkan perasaan?" -Raxel Orizon Kendry Cover by: pinterest Bo...