Kisah seorang remaja yang memiliki sebuah impian besar. Hingga ia bertekad untuk mencari serta menyatukan remaja lainnya guna menciptakan impian yang sama.
Bersatu menggapai mimpi, hari ini, besok, dan selamanya.
"PANCASTAR, AYO BERSAMA-"
"BESOK JUG...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
+×+⁵★
Berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang di dunia musik, membuat Kala kecil juga ikut menaruh minat pada bidang tersebut.
Kala mulai menggeluti dunia musik sejak umurnya baru menginjak lima tahun, dan didampingi oleh sang ayah yang dulunya adalah seorang penyanyi terkenal pada masanya. Mengetahui itu pun, menjadikan Kala semakin yakin untuk mengikuti jejak ayahnya.
Kala sangat bersungguh-sungguh dalam mempelajari semua hal tentang musik, dari hal yang paling mendasar, hingga kini ia berhasil menguasai beberapa alat musik, terlebih lagi pada alat musik piano dan sejenisnya. Itu semua berkat bantuan sang ayah, tentu saja.
"Bang, kamu udah terjun di dunia musik gini, memang impian yang paling ingin kamu wujudkan itu apa?" Sang kepala keluarga bertanya tanpa mengalihkan fokusnya pada majalah yang tengah beliau baca.
Keduanya kini tengah bersantai dan mengobrol bersama di ruang keluarga sembari menunggu sang ibunda menyiapkan sarapan. Kala yang tengah fokus menonton tayangan di televisi itu pun mengalihkan perhatian ketika mendengar pertanyaan sang ayah.
"Abang mau bikin band yang bisa dikenal banyak orang, yah." Kala menjawab dengan tegas dan sangat yakin.
"Harus ada anggotanya berarti? Memang abang udah ada orangnya?" Ayahnya kembali melempar tanya.
Kala diam sesaat sebelum akhirnya menyahut. "Kan nanti kalau abang udah mulai masuk sekolah SMA—abang bakalan daftar ke ekstrakulikuler band."
David—ayah dari Kala—menepuk serta meremas pelan sebelah pundak sang anak. "Ya udah ... Ayah cuma pesan, kalau udah punya impian, fokus dan sungguh-sungguh buat meraihnya, ya. Jangan sia-siakan apa yang udah Ayah ajarkan ke kamu." Dan Kala lekas mengangguk mantap.
"Abang bakal buktiin ke ayah kalau abang bisa."
Belakang kepalanya di tepuk pelan. "Nah, itu baru anak Ayah!"
Kala berjanji pada ayah serta dirinya sendiri, untuk mewujudkan apa yang telah ia impikan sejak dini.
+×+⁵★
Kala Davidson
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bagaimana awalan cerita ini? tertarik buat tunggu chapter selanjutnya?
lanjut gak nih?Kalo iya rencananya book ini akan update seminggu sekali, setuju gak? enaknya setiap jam berapa ya?
boleh layangkan kritik dan saran kalian ya ><
kalau ada typo tolong kasih tahu aku ya guys༼;´༎ຶ ༎ຶ༽ plis banget ini mah sksksk
jangan lupa feedback, vote and comment-nya, Love you ❤️
