1

549 107 5
                                    

Hari ini Rosie seperti biasa nganterin Rami ke sekolah.

" Belajar yang rajin."

" Siap!"

Rosie tersenyum hangat. Diapun putar balik motornya untuk pergi ke kampus karena hari ini bimbingan. Rosie udah minta tolong ke dosennya buat percepatan progres sidang skripsi. Karena takutnya Rosie tidak mendapatkan wisuda di bulan depan.

Lari-lari tuh cowok ini di sepanjang koridor yang cukup ramai. Anak-anak cewek ngelirik senyum Park yang melintas.

" Ganteng banget tiap hari!" Ucap mereka sambil memberi cengiran.

Rosie lari kecil. Diapun belok ke koridor kiri buat badan hampir nabrak cewek.

" Oh! Maaf! Maaf!"

" Hah?....ahh~ Kak Rosie..."

" Hm? Kamu kenal aku?"

" Iya. Emm... semua orang tau Kakak."

" Ohh itu....haha..." Rosie hanya memberi cengiran sambil garuk-garuk kepala ngeliatin cewek ini di depannya yang tersenyum canggung.

" Kakak kenapa lari-lari?"

" Oh! Ah!! Baru ingat! Aku mau bimbingan. Sorry ya sekali lagi!"

Rosie melewati cewek ini. Diapun berbalik sambil berhenti sejenak.

" Nama kamu siapa!?"

" Ningning! Semester 2 sastra!"

" Ok! Sorry Ningning!" Tunjuk Rosie yang tersenyum kecil lalu lari lagi untuk mengejar dosennya sebelum pergi.

Ningning berbunga-bunga. Dia tersenyum lebar di depan teman-teman yang memberikan cengiran.

" Ganteng banget Kak Rosie!"

" Banget!!"

" Dia jomblo kan?"

" Hem! Gak punya pacar."

Ningning senyum-senyum lagi sambil jalan menuju ke kelas.

" Bagus dong! Berarti gue bisa deketin kak Rosie!"

" Tapi Ning, saingan lo tuh.....ituu...."

" Siapa? Semua cewek disini suka kok."

" Bukan itu maksudnya... Itu....apa...emm.... senior."

" Lah terus kalau senior kenapa emangnya? Kan bersaing sehat."

Temannya sampai pukul jidat dan berhenti jalan.

" Iya tauuu. Tapi saingan lo tuh Jennie! Jennie Kim!" Jawab Giselle membuat Ningning terdiam sambil matanya mencerminkan sesuatu yang pernah dia lihat dulu saat masuk menjadi maba di universitas ini.

.

.

.

.

.

.

.

Flashback on

Ningning nunduk sambil merapatkan tangan di depan saat satu kelompok dapat hukuman karena telat datang sehabis makan siang. Jadinya di omel habis-habisan sama anggota Hima.

" Eh! Gak ada waktu! Ayo! Ayo!!" Suruh senior buat kelompok itu segera lari untuk mengikuti ketua PK yang jalan duluan di depan.

" Dek dengar, nanti pas di sana, manut aja ya. Soalnya senior yang ini agak garang." Jelas ketua PK membuat kelompok yang dia pegang langsung panik dalam diam. Tapi mereka mengangguk manut.

Feeling Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang