1.3K 93 12
                                    


============

"Xiao se!tunggu aku!"seru lei wujie berlari kecil mengejarnya.
"Xiao se bisakah kau berjalan sedikit pelan, dadaku sedikit sakit jika kau berjalan cepat" ucap lei wujie yang langsung di balas tatapan khawatir xiao se.

"Mana yang sakit?!"tanya xiao se datar tapi matanya tidak berbohong jika dia sedang khawatir.

"Sini, tapi sekarang sudah mendingan"balas lei wujie. Xiao se menggandeng tangan lei wujie memasuki salah satu kedai makanan/reastoran guna untuk beristirahat. "Kalau begitu kita istirahat saja dulu" pita xiao se.

"Permisi tuan, kalian mau pesan apa?"

Sebelum menyebutkan menu yang ingin dipesan lei wujie menatap xiao se guna mengkode nya. Melihat tatapan melas lei wujie yang dianggap imut bagi xiao se dia tidak bisa menolaknya. "Hăo kali ini aku traktir" celtuk xiao se yang membuat senyum bulan sabit tercipta di wajah lei wujie.

"Aku mau pesan, babi panggang, bebek goreng, fu yung hai, baozi/bakpao,kue bulan, dimsum "seru lei wujie sembari di catat oleh pelayan.

"Dan jangan lupa araknya" lanjut lei wujie tersenyum puas menatap pelayan dan kini beralih menatap xiao se.

"Mie panjang umur toping lengkap dua" lanjut xiao se pada pelayan. Lei wujie menatap heran xiao se "xiao se ternyata kau cukup rakus" ejek lei wujie tidak memandang dirinya sendiri, padahal dirinya tak kalah rakus.

"Lihat lah dirimu kau juga tak kalah rakus dariku, malah lebih rakus dariku. Ini kau makan ini juga"balas xiao se menatap lei wujie yang sudah asik memakan makanannya.

Lei wujie mendongakan kepala menatap xiao se yang tengah asik memakan mie dengan tenang namun matanya menatap dirinya. "Xiao se kenapa kau hanya makan satu mangkuk mie, ini tambah kan ini dan juga ini "celoteh lei wujie yang terus nyerocos dan itu menggemaskan menutut xiao se. Dan tanpa sadar terbitlah senyum bulan sabit di bibirnya.

"Xiao se apa yang kau lihat dariku? Aku tahu aku tampan jadi tak usah melihatku seperti itu"celtuk lei wujie dan terus melanjutkan makan siang nya. Xiao se hanya terkekeh menatap lei wujie, pipinya yang gembul ketika makan membuatnya semakin gemas dan manis, ingin sekali rasanya menggigit dan mencubit pipi gembul lei wujie.

Setelah selesai makan,lei wujie dan xiao se memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya ke desa yang ia tuju.

"Akhirnya aku kenyang" gumam lei wujie mengusap ngusap perutnya.

"Xiao se kemana kita harus mencari orang itu?"tanya lei wujie sembari melihat sekeliling.

"Desa hăitān" balas xiao se sembari menarik cepat tangan lei wujie yang tengah berdiri menghalangi jalan kereta kuda yang nyaris menabraknya. Sontak kaget lei wujie langsung dipeluk oleh xiao se "kau tak apa2?"tanya xiao se sedikit panik.

"Hehhe..aku tak apa xiao se, xiexie.." balasnya tersenyum cerah, ya pada saat itu dirinya tengah memikirkan sesuatu di otaknya dan tak menyadari bahwa sedetik setelah itu ada kereta kuda yang melintas cepat dari depan dan untung saja xiao se menarik cepat tangan lei wujie.

"Apa yang kau pikirkan lei wujie! Kau tak tahu jika tadi kau itu hampir saja tertabrak kereta kuda"celtuk xiao se nadanya meninggi.

Mendengar ucapan sahabatnya yang tengah khawatir dengan nya lei wujie sontak memeluknya erat dari depan " maaf xiao se..."balas pelan lei wujie yang masih bisa didengarnya.

"Bisakah lain kali kau lebih berhati hati, lei wujie"lanjut xiao se menangkup pipi gembulnya dan menatap lembut mata lei wujie. Yang ditatap mengganguk ngangguk kecil dan tanpa sadar pipinya tengah merona bak tomat.

Setelah kejadian itu terjadi, xiao se memutuskan menyewa beberapa kuda... eh bukan beberapa kuda tapi satu. Ya satu kuda, awalnya lei wujie protes karena hal itu. Tapi akhirnya dirinya mengalah dan menaiki satu ekor kuda berdua, dirinya didepan dan xiao se di belakang.
Alasan xiao se cukup membuat lei wujie mengiyakan keputusannya itu, yaitu untuk menghemat uang perjalanan, belum juga uang penginapan dan uang makan mereka.

=====
Di istana

"Lapor pangeran chi, xiao se dan lei wujie tengah menuju desa hăitān"

Xiao chi mengepalkan tangannya menatap anak buah nya "hadang mereka, dan bawa kemari  anak yang bernama lei wujie itu " pita xiao chi/ pangeran ke -7.

"Hăo de"

"Hah..liat saja kau xiao se, akan ku ambil semu orang yang kau cintai menjadi milikku" seru xiao chi tersenyum licik menatap hamparan hamparan rumput diluar kamarnya.

Dua jam perjalanan membuat lei wujie lelah dan berakhir tertidur di dada bidang xiao se, dirinya menjadikan tubuhnya sebagai kasur guna menahan tubuh lei wujie yang tengah tertidur tidak terusik atau pun terjatuh.

Xiao se menatap lei wujie yang tengah asik tertidur di dada miliknya, 'Cantik..'batin xiao se yang masih manatap lei wujie kagum. Dan tiba -tiba kuda yang mereka tumpangi mendadak berhenti yang membuat lei wujie nyaris terjungkal ke depan dan untung saja xiao se gercep menarik lei wujie kedalam pelukannya kembali.

Lei wujie yang kaget mulai membuka kelopak mata nya dan melihat ada beberapa orang berbaju hitam  di depannya. Meraka menggunakan tudung dengan kain hitam menutupi wajah nya.

"Sungai gelap!"seru lei wujie yang langsung turun dari kudanya dan menghunduskan pedang hatinya. Xiao se juga ikut turun melawan beberapa orang di depannya bersama lei wujie.

Mereka berdua berhasil menumbangkan satu persatu lawan meraka dan kini tersisa satu orang yang paling kuat di antara yang lain.

'Srett..'

"Akhh.."desis lei wujie yang berhasil mendapati serangan di tangan kirinya. Kesempatan bagi orang bertudung hitam itu untuk kabur meninggalkan mereka.

"Wujie!!"seru xiao se menghampirinya sembari memapah dan melihat luka di tangannya.

"Wujie, kau tak apa?! "Lanjut xiao se menatap lei wujie penuh ke khawatiran.

"Haiyo..xiao se ini hanya luka kecil, ini bisa di obati nanti dan aku baik baik saja" balas lei wujie  yang terus tersenyum.

"Kau yakin tak apa"seru xiao se.

"Mn.. lebih baik kita segera cepat sampai ke desa itu dan mencari penginapan, kita bisa istirahat dan mengobati lukaku di sana" balas lei wujie yang langsung dapat anggukan dari xiao se.

"Biarku gendong" celtuk xiao se menatap lei wujie yang kesulitan.
"Ahh tidak tidak aku bisa sendiri xiao se!"balas lei wujie menolak tapi xiao se tetap saja menggendongnya ala bridal stey dan mendudukinya di punggung kuda.

"Ayo.."seru xiao se menarik tali kuda mereka.




























^^^^
Nihao guys gimna ska gk sma crita nya jiejie? Klo suka komen suka and lanjut ya jgan lupa vote .

Ohya buat tmbhn : jdi thor bikin nama desa sama tempat2nya itu sesuai sma imajinasi author ya jdi gk ngambil 100 persen dri TBoy(the blood of youth).

Sekian xiexie , semoga suka dn jgn lupa vote yg buanyak.

>>>>

I Love You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang