====
Lei wujie terbangun dari tidurnya, dirinya merasakan jika ada seseorang yang tengah memeluknya erat. Wujie membuka mata melihat xiao se tengah menatapnya balik."udah bangun.." celtuk xiao se tersenyum lembut.
Pipi wujie memerah bak kepiting rebus mengingat kejadian malam tadi. Tiba - tiba xiao se memajukan wajahnya dan mengecup tepat bibir wujie. Lei wujie mematung, pipinya kembali memerah. Xiao se tersenyum geli menatap ekspresi pujaan hatinya, lalu mengacak ngacak rambutnya gemas.
"Tadi malam ... aku dan ka" belum sempat wujie menyelesaikan ucapannya, xiao se dengan cepat mencium bibir pink miliknya. Kini ciuman disertai lumatan lembut.
"Wo ai ni wujie.."ucap xiao se tersenyum menatap kekasihnya.
Wujie hanya tersenyum malu - malu bahkan telinga dan pipinya juga memerah . Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tengah mengintip aktivitas mereka. "Hah... aku kalah " gumam wuxin tersenyum tipis yang sedari tadi mengintip."Awas saja!, lain kali aku yang akan menang" gumam wuxin tersenyum tipis lalu pergi.
Mereka bertiga kembali berkumpul dan melanjutkan perjalanan. Mereka terus berkuda menyusuri lebatnya pohon2 di sekeliling. Tiba tiba kuda yang mereka tumpangi berhenti , ada sesuatu tergeletak di depan mereka . "Mayat!" ucap lei wujie memeriksa jasad seseorang di depan.
"Mengapa ada mayat di sekitar sini??"lanjut wujie memeriksa beberapa jasad yang tergeletak lain nya . Wuxin menajamkan mata lalu menyadari sesuatu " wujie awas!! "teriaknya. Refleks wujie menghindar tapi dirinya salah mengijakan kaki dan terpeleset ke arah bawah jurang.
"Wujie!"teriak xiao se dan wuxin menatap kearah jatuhnya wujie. Keduanya panik melihat wujie yang terjatuh ke dasar jurang. Jurang itu cukup dalam dilihat dari atas sana.
"Akhh.. sakit sekali punggungku "gumam wujie memijat kecil pinggang nya. Mata wujie kini tertuju menatap pemandangan didepannya. Wujie berjalan dengan hati hati, pasalnya kakinya terasa terkilir.
"Dimana ini?, xiaose..wuxin.." tanyanya tapi tak ada jawaban. Dia baru menyadari bahwa temanya masih berada diatas sana.
Lama sudah wujie menunggu kedatangan xiao se dan wuxin. Namun mereka belum juga datang. Selama menunggu wujie sibuk berkeliling tempat itu, tempat ini sangat indah.
Ada gunung es di sekitarnya, semuanya di penuhi bunga sakura dan juga di tutupi butir butir salju. Terdapat air terjun yang terus mengalir dari atas, dan ada kelinci2 berwarna putih di sekitar nya juga ada rusa.
"Apa ini di surga? Apa aku sudah mati?"lanjutnya sembari mengambil salah satu kelinci putih itu. "Hey.. kelinci apa kau melihat xiao se dan wuxin" tanya wujie mengelus lembut bulu putih nya. Namun tak ada jawaban dari hewan tersebut .
"Ughkkk ... ughk ..." wujie tiba2 terbatuk darah. Wajah nya pucat, rambutnya yang semula merah kini perlahan berwarna hitam. Wujie hanya tersenyum tipis melihat darah di tangannya. 'Tunggu aku a-die, a-niang" lanjutnya menatap langit langit.
Wujie tahu jika Racun di dalam dirinya tidak akan berlangsung lama. Racun itu adalah racun paling mematikan dari racun lainnya. Racun kumbang es, raja dari para racun. Obat penawarnya juga sangat sulit untuk di dapatkan, hanya dengan cinta yang tulus dan tenaga dalam alam abadi saja, yang bisa mangambilnya penawarnya. Biasanya orang bisa tidak akan mampu melawan racun kumbang es di tubuhnya. Tapi dengan tenaga dalam yang wujie miliki dirinya mampu memblokir racun di dalam dirinya. Namun hanya setengah dari racun itu.
Sudah hampir gelap mereka berdua mencari keberadaan wujie. Xiao se khawatir bila terjadi sesuatu dengan pujaan hatinya. Wuxin melirik xiao se yang masih terus berkuda di depannya. Terlihat betapa khawatirnya xiao se sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (End)
Fiksi Remaja"xiao se liat, apa aku terlihat tampan"tanya lei wujie. xiao se tersenyum tipis menatap lei wujie "Mn..cantik" Mendengar balasan sahabatnya itu, dia menggembungkan kedua pipinya "cantik dari mananya?, jelas2 aku ini tampan!" protes lei wujie tak te...