4

6 0 0
                                    

Meyra datang ke kelas sambil cemberut, kesel. Aurel yang liat itu cuma ngeliatin aja.

'Kenapa Mey?'

'Gapapa, tadi di kantin ada orang gila' - jawab Meyra

'Serius Mey? ko bisa kebobolan gitu sih sekolah kita.. terus terus, udah ada yang amanin?' - kata Aurel menanggapi dengan serius

'Gatau, setan aja takut sama dia'

Setelah itu Aurel diam dan Meyra diam sambil memakan mie ayamnya yang tadi sudah ia beli di kantin.

Jam pulang sekolah

ADHIGANA BUNTARA

Ka Nadine' 21
|Guys, hari ini ada kumpul ya bentar aja
|Pulang sekolah, kumpul dipinggir lapangan aja ya
|See u!

08×××
|okaai kak

'Yuk turun ke bawah'

Setelah itu mereka bertiga turun kebawah lalu segera berkumpul dipinggir lapangan sesuai instruksi dari ketua dancenya.

'Guys tim basket kita kan udah fix ikut DBL, jadi otomatis kita juga harus kirim tim dance kita, nah sekarang kita seleksi ya' - kata Ka Nadine

'Yaahh kaaa, gaada persiapan buat seleksinya' - ucap salah satu anggota

'Seleksinya kaya gimana na?' - tanya anggota lainnya

'Seleksinya gampang ko guys, cuma nari 2 lagu aja, 1 tari tradisional dan 1 lagi modern dance' - kata ka Nadine

Setelah itu satu persatu tim dancenya mengikuti seleksi untuk DBL nanti. Meyra ngelakuin dengan baik, karena Meyra ini jarang banget bolos jadi dia udah tau gimana gerakan dan pola tariannya.

'Okay guys udah selesai ya, mungkin hasil dan siapa anggota yang bakal ikut DBL nanti aku kasih tau lewat chat aja ya, makasih buat hari ini dan hati hati dijalan ya'

Meyra, Aurel, dan Gita langsung meninggalkan lapangan dan menuju area luar sekolah.

Aurel dan Gita udah pulang duluan, sebelum bubar mereka udah order ojek online masing masing, dan sekarang sisa Meyra sendiri disini.

Sebenernya tadi Aurel mau ngajakin bareng, nanti ordernya yang car tapi Meyra gaenak, nyesel ngga nge iyain ajakan Aurel.

Batre handphonenya abis, sekarang juga udah mau maghrib sekitar jam 17.45, terakhir dia kabarin ibun jam 17.00 tadi, Meyra bilang masih di sekolah.

Sekarang Meyra mikir gimana caranya pulang.

Apa naik angkot aja ya..

Akhirnya Meyra pulang naik angkot aja, alternatif terakhir, untung Meyra hafal jurusan angkotnya.

Pas lagi jalan tiba tiba angkot yang dinaiki Meyra berhenti jangan mogok jangan mogok doa Meyra dalam hati.

'Aduh punten A, teh, mogok angkotnya, turun aja gausah bayar gapapa' - kata supir angkotnya

Akhirnya Meyra sama penumpang lain turun, tetep Meyra kasi ongkos ko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Confidence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang