Hinata Shoyo

38 3 0
                                    

cr art: Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr art: Pinterest.

ησω ρℓαуιηg..

ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮▮▯▯▯

𝐇𝐨𝐧𝐞𝐲 - 𝐛𝐨𝐲 𝐩𝐚𝐛𝐥𝐨
↠ⁿᵉˣᵗ ˢᵒⁿᵍ ↺ ʳᵉᵖᵉᵃᵗ ⊜ ᵖᵃᵘˢᵉ
↻ ◁ II ▷ ↺

єηʝσу~
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Diketuk nya pulpen itu ke meja, Rasa bosan menyelimuti nya dikala pelajaran sastra modern berlangsung. (Name) (Lastname), seorang gadis yang berbakat dalam olahraga basket itu memilih merebahkan kepala nya diatas meja, tetapi walaupun begitu, ia termasuk dalam golongan siswa pintar dikelas nya. Hingga Sensei nya berceletuk,

"Baiklah, Saya akan membentuk kelompok yang terdiri dari dua orang."

Helaan nafas keluar dari mulut (Name), disinilah keberuntungan nya diuji. Tetapi ia sebenarnya bebas ingin berkelompok dengan siapa saja, asalkan tidak menjadikan beban bagi nya.

"Enokida.. Dengan Ando."

"Izumi dengan Shoko.."

"(Lastname) dengan...."





".. Hinata."

Alis (Name) terangkat ketika mendengar sebuah nama itu, tentu ia mengenal seorang Hinata Shoyo. Kebetulan mereka memang lumayan akrab satu sama lain, dikarenakan ekstrakurikuler mereka yang bersebelahan. Apalagi ibu mereka yang saling kenal karena teman semasa SMP.

Lelaki dengan surai tangerine itu menghela nafas lega ketika mendengar ia sekelompok dengan orang pintar, jangan heran. Hinata itu memang luar biasa dalam voli, tapi giliran di mata pelajaran ia 11 12 dengan teman nya, Kageyama. Iya, agak dongo memang. Bukan agak lagi sih-

Hinata pun menggeser kursi nya kedepan meja (Name), gadis itu mendongak sedikit.

"Halo lagi, (Name)-Chan!"
Sapa Hinata riang,

(Name) mengangguk,
"Uhm. halo juga, Shoyo."

"J-jadi.. Kita akan mulai darimana?"
Tanya Hinata kikuk.

Alis (Name) terangkat,
"Hm? Ada apa, Shoyo?"
Tanya (Name) yang kebingungan.

"T-tidak, hanya saja aku kurang pandai dalam pelajaran sastra modern.."

"Tidak apa-apa. Aku akan menjelaskan hal yang tidak kau mengerti."
Jawab (Name) sembari tersenyum.

Sebuah cahaya mulai menyinari wajah (Name), silau. Gadis itu sedikit terperanjat ketika menyadari matahari di depan nya itu menangis bahagia.

"Terimakasih banyak, (Name)-Chan! Kau memang yang terbaik.."

"Ehh.. Tidak usah berlebihan. Itu tugasku sebagai teman sekelompok yang baik."

𝗛𝗮𝗶𝗸𝘆𝘂!! [𝗢𝗻𝗲𝘀𝗵𝗼𝘁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang