"Aku memang kurang beruntung dimasa laluku, namun aku bahagia dengan kisah itu"
"Disana hati-hati ya, kalau semisal ada sesuatu bilang ke Abang kalau gak ke Ayah," ucap orang yang biasa ku sapa dengan panggilan Abang. "Terus inget satu lagi, no problem kamu cuma punya teman sedikit tapi yang terpenting membantu buat kamu, okey?" Lanjutnya sambil mengusap kepalaku.
"Siap, Abang!" sahutku dengan memberikan hormat kepadanya.
Memori tiga tahun lalu berputar kembali diingatanku, dimana dulu dia yang pergi untuk menggapai cita-citanya sekarang aku yang mengejar cita-cita ku.
Sendu matanya yang berwarna merah persis seperti aku dulu, bahkan disaat langkah ku mulai menjauh aku masih melihat dia tersenyum dan melambaikan tangannya padaku.
"Ayo nak, nanti keburu hujan," ucap orang itu sembari memberikan helm kepadaku.
Aku dengan segera menaiki kendaran beroda dua itu dengan Ayahku, sebelum melaju aku melihat ke arah Abangku yang masih di posisi yang sama. Ya, aku hanya diantarkan oleh Ayahku untuk menuju tempat tujuanku.
"Dada Abang!" ucap ku dengan melambaikan tanganku dan hanya dijawabi dengan sebuah anggukan.
Tanpa sadar air mataku menetes dengan sendirinya disaat memori menyenangkan kita berdua kembali berputar di kepala ku, dimana kita selalu bertukar cerita dan segalanya.
Flashback on
"Aku mau nasi goreng, nanti Abang masakin ya?"
"Dek, menurut kamu cantik gak?"
"Huaa Abang, tadi aku ngimpi serem banget sumpah," ucapku dengan nada histeris.
"Bantuin ngerjain tugas Matematika ya?"
"Besok aku mau merusin ke sekolah ini, gak papa kan?" Tanyaku.
"Gak papa, asal yang rajin."
Flashback off
'Doakan aku selalu ya, biar aku bisa menjadi yang lebih baik lagi kedepannya' batinku.
***Hai namaku Ayumna Baqiya Balqis sering dipanggil Yumna, aku lahir pada tanggal 01 November 2005 ya kira-kira tahun ini umurku memasuki 16 tahun.
Hobiku bernyanyi, namun setelah pandemi melanda aku jadi suka membaca dunia oren, tau kan apa? Aku juga memiliki cita-cita menjadi seorang psikolog, kalian tau apa alasannya? Sepele, hanya karena aku tidak ingin bertemu matematika, namun aku salah tetap saja ada hitung-hitungan. Dan aku juga suka kucing, karena dia hewan yang sangat menggemaskan.
Aku anak kedua dari dua bersaudara, aku mempunyai abang yang bernama Faiz Rafanda kita memiliki jarak rentan 5 tahun dia juga baru saja lulus dari sekolahnya, jadi untuk saat ini dia lebih memilih untuk istirahat sejenak dari dunia pembelajaran, tapi bukan berarti dia berhenti belajar.
Ayahku bernama Ridwan pekerjaan Ayahku hanya seorang tani dan aku bangga dengan itu, sedangkan Ibuku bernama Ratna berbeda dengan Ayah, Ibuku lebih memilih bekerja luar daerah untuk menjadi ladang rezekinya.
Ayah dan ibuku juga telah berpisah sejak kakakku kelas 5 SD dan aku baru memasuki jenjang TK, kami bukan dari orang yang kaya, hanya dari orang yang sederhana adanya. Oleh karena itu, setelah mereka berpisah aku dan kakakku dititipkan dirumah nenek, dikarenakan kedua orang tua kami merantau ke luar kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (DU)
Teen Fiction2021 aku mengenalnya dan dengan sangat berani aku mencintainya. 2024 aku melepasnya karena egoku yang terlalu berlebihan. Berakhirnya sebuah asmaraloka yang selama ini dijadikan patokan untuk saling melukai dan berkedok saling mencintai, nyatanya...