02

173 40 11
                                    

Apakah seorang budak? Atau seorang pekerja serabutan? Jaejoong berkeliling ibu kota beberapa hari belakangan, melihat-lihat sepanjang jalan yang ia lalui hanya untuk mencari tahu identitas sebenarnya pria muda yang ia lihat diprejamuan malam itu.

Semua itu Jaejoong lakukan untuk mengobati rasa penasarannya. Sayangnya apa yang dilakukan Jaejoong sama saja seperti menggarami lautan. Pria muda itu tidak pernah Jaejoong temukan. Jika Jaejoong meminta bantuan ayahnya untuk mencari tahu, kemungkinan Jaejoong akan segera dicarikan istri agar tidak bermain-main. Jaejoong belum mau menikah!

Sayang sekali...

Seandainya Jaejoong memiliki banyak kenalan di ibu kota, ia pasti akan menggunakan koneksinya untuk mencari pria muda tersebut, sayangnya ia belum mengenal satu pun anak-anak keluarga bangsawan yang sebaya dengannya, ia hanya mengenal prajurit ayahnya saja.

Benar-benar sayang sekali...

ᴥᴥᴥᴥᴥ

Raja dengan tenang menatap putra sulungnya yang menghadap, sangat jarang pangeran pertama tersebut menemui dirinya secara resmi seperti itu, kecuali ia menginginkan sesuatu dan berusaha membujuk serta menyenangkan hati raja agar keinginannya dikabulkan. Tetapi semakin tua usia Raja, semakin ia lebih bijak sana dalam mengambil sikap. Ia menganal semua putranya seperti telapak tangannya sendiri.

Pangeran pertama, putra sulungnya, adalah pria yang lembut penuh kasih sayang tetapi tamak, apa yang diinginkannya harus ia dapatkan. Tetapi putra yang dinobatkan menjadi putra mahkota tersebut tampak tidak peduli pada tahta.

"Ayah..." Yihan, sang putra mahkota memberi penghormatan kepada Raja.

"Ada apa? Kau tampak sedikit gelisah."

Yihan kelihatan ragu-ragu tetapi ia tetap mengutarakan keinginannya, "Ayah, putramu yang tidak berbakti ini menginginkan seseorang untuk masuk kedalam kediamannya..."

Mata Raja dipenuhi kejutan. Putra sulungnya ini belum pernah menginginkan seseorang, berbeda dengan beberapa adik laki-lakinya yang selalu memuaskan diri mereka pada keindahan yang mereka simpan di harem mereka sendiri.

"Nah, katakan siapa orang yang berhasil menggerakkan hatimu?" Tanya Raja.

Putra mahkota menundukkan kepalanya, "Putra jenderal Kim." Jawabnya dengan suara lembut.

Untuk sesaat Raja tidak bisa berkata-kata.

Melihat ayahnya diam, Yihan mengangkat kembali wajahnya untuk menatap sang ayah. "Ayah...?" biasanya semua permintaan yang diajukannya akan dikabulkan, tetapi kali ini Yihan melihat keragu-raguan sang ayah yang sangat langka.

"Jaejoong adalah putra kesayangannya..." gumam Raja. "Jaejoong juga putra satu-satunya yang adik perempuanku tinggalkan." Raja menatap putranya yang masih menunggu dengan gelisah.

"Anak ini tahu, Ayah..."

"Kau sudah memiliki beberapa selir dan seorang istri sah." Raja mengingatkan. "Jika kau menginginkan Jaejoong menjadi milikmu, apa kau ingin dia menjadi selirmu?"

Yihan terdiam.

"Apakah kau akan menggeser posisi istrimu demi Jaejoong?"

Yihan tidak bisa menjawab. Istrinya adalah putri bungsu perdana menteri, ia tidak bisa gegabah.

"Pikirkan lagi!" perintah Raja.

"Ya." Sahut Yihan. Ia memberi hormat Raja sebelum pergi.

Raja memandang punggung putranya dalam diam. Ia pun sudah memikirkan soal pernikahan Jaejoong. Bagaimana pun, Jaejoong adalah satu-satunya keponakan yang ia miliki, peninggalan adik perempuannya. Selain itu ayah Jaejoong adalah Jenderal Kim yang hebat, tentu saja sesayang apapun Raja pada putra-putranya ia tidak bisa membiarkan satu-satunya harta peninggalan adik perempuannya disimpan sebagai seorang selir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebab... [YunJae Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang