siang cerah, sinar matahari terang benderang menyorot belahan bumi. di rumah Vijnel, yang selalu ramai itu, menambah kesan hari libur yang ceria.
setelah sarapan, semua anggota keluarga Vijnel berkumpul, minus sang kepala keluarga. beliau harus cari uang buat anak anak utannya ini.
mark, sulung di sana menghela napas lelah. dia lelah, lelah dengan tingkah adek kembarnya yang.. bikin ngelus dada tiap hari.
"ksatria harsara!" teriak mark, saat melihat kulit ksatria yang mulai merah merah. tapi yang di panggil hanya menengok sebentar, lalu lanjut main bola.
harsa itu punya alergi sama debu dan cahaya matahari. bocahnya ga bisa lama lama kena sinar matahari, kalo nggak ya nanti dia gatel gatel bahkan sampai demam.
"ksatria harsara!" teriak mark lagi, kali ini berhasil. harsa balik badan dan jalan ke arahnya, mukanya jadi cemberut.
"apasih mas?" ksatria berenti di depan masnya, mukanya campuran kesel cemberut dan pengen makan orang.
"duduk sini, ga usah panas panasan." mark tepuk tempat di sebelahnya. harsa ngedecak, tapi tetap menuruti perintah mark.
"gosah marah gitu, liat kulit lo noh. udah merah juga." dari belakang tiba tiba raja dateng, membawa nampan yang berisi gelas.
"soasik banget cina ini." harsa lirik sinis raja. raja melotot tak terima, dia toyor kepala harsa yang menghasilkan teriakan dari empunya.
"lebay." raja ambil tempat di samping ksatria, matanya di bawa natap ke depan, melihat dua bocil Vijnel yang masih asik bermain bola.
harsa ngedengus, walaupun di toyor pelan, dia tetap tak terima. tapi kalau mau bales, takutnya di bales lebih kenceng.
"chandra! aji! sini lo dua!" teriak raja sambil melambaikan tangannya.
"duhh, lo kalo mau teriak jangan samping gua ge!" kata harsa sambil mengelus telinganya. suara raja tadi mendengung di telinganya.
tapi raja tak peduli, malah semakin kencang berteriak. mark tertawa, melihat tingkah jahilnya raja dan muka keselnya harsa.
"kenapa si ge? teriak teriak mulu dari tadi." tanya chandra sambil melirik ke arah mark yang belum selesai tertawa.
"istirahat dulu, minum nih. badan lo pada aja udah kaya mandi keringet gitu." kata raja sambil menyodorkan dua gelas es sirup ke masing masing bocil di depannya.
aji terima baik gelas yang di sodorkan padanya. dalam hitungan detik gelasnya sudah berubah kosong, saking hausnya dirinya. raja menggeleng, dia tarik dua bocil itu buat duduk di bawah.
mark lirik dua manusia yang dari tadi diem aja, naresh dan jendral. jendral yang fokus membaca buku, naresh yang fokus bermain gawai. pantes anteng, diem.
"asik betul itu yang di pojokan." sindir harsa, yang berhasil mendapt atensi pangeran dan jendral.
"iri bilang dek." kata naresh dengan santai, dia kasih senyum mengejek yang terlihat menyebalkan di mata ksatria.
"udahan dulu main hpnya, kita lagi ngumpul." kata mark sambil narik pelan ponsel naresh, dan dia simpan di kantongnya.
naresh tak bisa apa lagi selain menurut. harsa tertawa puas, saat melihat muka naresh yang berubah menjadi kesal.
"diem lo beruang jelek." naresh sumpal mulut ksatria dengan roti yang di bawa raja tadi bersama dengan minuman.
sekarang gantian jendral yang terkekeh, lucu aja liat muka cemberutnya harsa. ga boong sih, mereka semua mengakui juga kalo sebenernya orang terlucu di rumah itu harsa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vijnel
أدب الهواةJANGAN DI BACA! cuman cerita kecil dari keluarga Vijnel, yang ingin berbagi hangatnya keluarga. pub [01-07-2024] end [..] © ayllaze